FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kemenag masih menunggu informasi lebih lanjut terkait 37 Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditangkap pihak keamanan Arab Saudi (Askar).

“Belum ada informasi lebih lanjut kecuali informasi Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (RI),” kata Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel kepada Fajar.co.id, Minggu, (2/6/2024).

Begitu pun dengan penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah (PPIHU) resmi atau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) resmi atau nonresmi / ilegal atau person.

“Belum ada nama travel, resmi atau tidak resmi,” tuturnya.

Ditanya soal nama-nama calon jemaah haji juga dia mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut.

“Belum ada nama-nama jemaah yang kami terima. Sementara kami menunggu,” tandasnya.

Pada intinya, penangkapan itu disebabkan karena nekat berangkat haji menggunakan visa haji palsu.

Dari 37 orang, diantaranya 16 orang perempuan dan 21 laki-laki. Dalam perjalanan ditangkap oleh Askar Saudi karena tidak menggunakan visa haji yang resmi.

“Malah informasi yang saya dapat mereka menggunakan gelang (haji) identitas palsu dan visa palsu,” kata Ikbal,

37 jemaah tersebut masuk ke Madinah melalui Doha, Qatar. Kemudian ke Riyadh dari Riyad naik bus menuju ke Madinah. (selfi/fajar)