Sentimen
Positif (99%)
1 Jun 2024 : 07.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Kasus: kecelakaan

Kemendikbud Ristek Kaji Buku Karya Sastra untuk SMA usai Polemik Muatan Sensitif 

1 Jun 2024 : 07.31 Views 11

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Kemendikbud Ristek Kaji Buku Karya Sastra untuk SMA usai Polemik Muatan Sensitif 

JAKARTA, iNews.id -Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo akan mengkaji buku karya sastra di jenjang SMA. Terutama karya sastra yang diduga memuat konten sensitif.

Selain itu, Kemendikbud Ristek menarik "Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra” dari peredaran. Muatan buku itu mengandung kekerasan fisik dan seksual hingga perilaku hubungan menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama.

Baca Juga

Pelajar se-Jabodetabek Gelar Doa Bersama dan Aksi Simbolik 1.000 Lilin di Depan Kantor Kemendikbud, Kenang Korban Kecelakaan Maut di Subang

"Jadi sebagian besar yang ada dikomentari muatan-muatan sensitifnya tadi itu untuk jenjang SMA. Itu kami terima sebagai masukan yang berharga untuk mengkaji ulang, mengevaluasi, mendiskusikan kembali dengan tim kurator terutama untuk buku-buku di jenjang SMA," kata Anindito di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Adapun dia menyebut bahwa karya sastra untuk SMA telah dipilih melalui proses yang cukup panjang di tim kurator. Dia menyakini bahwa tim kurator telah mempunyai kriteria, mengembangkan kriteria dan metodologi yang bisa dipertanggalkan dalam mengusulkan buku-buku karya sastra tersebut.

Baca Juga

Pelajar Se-Jabodetabek Doa Bersama untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Kemendikbud

"Sekali lagi tadi, muatan yang sensitif itu harus dibaca dalam konteks karya itu secara keseluruhan dan juga rekomendasi penjenjangan usianya. Daftar karya sastra terutama untuk SMA sedang kita tinjau ulang, kita diskusikan kembali dengan tim kurator berdasarkan berbagai masukan dari masyarakat," ucapnya.

Terakhir dia mengingatkan kembali tujuan besar program ini. Program ini itu ingin memperkenalkan karya sastra pada anak-anak kita.

"Karya sastra itu punya banyak nilai-nilai kemanusiaan. Potensi untuk mengasah empati, melatih cara berpikir kritis pada anak-anak jika digunakan dengan baik di pembelajaran," katanya.

Menurutnya jika semakin banyak generasi muda yang senang membaca karya sastra, itu akan memunculkan demand pemintaan untuk karya-karya sastra yang baik.

"Sehingga ekosistem industri pembukuan kita juga menjadi lebih hidup dan kualitasnya juga meningkat. Itu salah satu mandat pusat pembukuan di Kemdikbud," tuturnya.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Sentimen: positif (99.9%)