Sentimen
Negatif (97%)
26 Mei 2024 : 10.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Kasus: pembunuhan

Terungkap, Motif Penusukan Imam Musala hingga Tewas di Jakbar akibat Sakit Hati

26 Mei 2024 : 10.26 Views 10

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Terungkap, Motif Penusukan Imam Musala hingga Tewas di Jakbar akibat Sakit Hati

JAKARTA, iNews.id - Polisi mengungkap motif MSG (24) menusuk MS (71), imam musala di Kedoya, Jakarta Barat (Jakbar), hingga tewas. Aksi itu dilakukan lantaran pelaku sakit hati karena merasa direndahkan.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Syahduddi mengatakan, MSG dendam terhadap MS. Dendam bermula ketika MSG yang saat itu bekerja sebagai sekuriti menaruh hati kepada pegawai toko emas di Pasar Kedoya sekaligus cucu korban berinisial A.

Baca Juga

Polisi Ungkap Penusuk Imam Musala hingga Tewas di Jakbar Ditangkap di Jakut

"Kemudian pelaku berkunjung ke rumah A yang juga rumah korban. Namun, dalam kegiatan bekunjung atau bertamu pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan kurang baik menurut pelaku, seperti merendahkan pelaku," kata Syahduddi, Jumat (24/5/2024).

"Kemudian pelaku merasa sakit hati kemudian berencana melakukan aksi pembunuhan tersebut," kata dia.

Baca Juga

Penusuk Imam Musala hingga Tewas di Jakbar Ditangkap

Menurutnya, pembunuhan telah direncanakan sejak dua tahun lalu. Hingga akhirnya pada Kamis (16/5/2024), niat itu dilancarkan.

"Perlu diketahui niat melakukan pembunuhan sudah dilakukan dua tahun lalu," tutur dia.

Baca Juga

Imam Musala di Jakbar Ditikam hingga Tewas, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Syahduddi menyatakan, niat itu sengaja ditahan selama dua tahun agar pelaku tak dicurigai orang terdekat korban. Setelah melakukan pengintaian selama satu minggu, akhirnya pelaku menusuk korban saat hendak melaksanakan salat subuh.

"Namun, dilaksanakan pada saat ini supaya orang-orang yang ada di sekitar rumah korban tidak mengetahui atau lupa dengan wajah atau identitas pelaku," kata Syuhduddi.

Baca Juga

Polisi Tetapkan Pemuda Mabuk Penusuk Emak-emak di Bogor Tersangka

Editor : Rizky Agustian

Sentimen: negatif (97.7%)