Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota
Tokoh Terkait
Pemimpin di Kementan ‘Iblis’ Semua, Kata Mantan Bawahan SYL yang Sering Tekanan Batin
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Dosa Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menjadi Menteri Pertanian (Mentan) bikin masyarakat heran. SYL ketahuan memeras bawahan dan menerima gratifikasi demi mencukupi kebutuhan dan gaya hedonnya serta keluarga.
Mantan bawahan SYL di Kementan bahkan sampai mengalami tekanan batin karena selalu didesak untuk memenuhi permintaan para pemimpinnya. Tak tanggung-tanggung, mantan bawahan SYL itu menyebut pemimpin di Kementan seperti iblis.
Sosok yang menyebut pimpinan di Kementan seperti iblis adalah mantan Subkoordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan Gempur Aditya. Gempur dipaksa meminjam uang di vendor PT Haka Cipta Loka dan Haka Loka untuk memenuhi kebutuhan pribadi SYL.
Direktur PT Haka Cipta Loka Hendra Putra sampai merasa iba dengan keluhan Gempur. Hendra akhirnya meminjamkan uang hingga lebih dari Rp2 miliar ke Gempur yang terjebak di neraka pimpinan Kementan.
Baca Juga: Kementan Punya Utang Rp1,6 Miliar ke Vendor Demi Nikahan Cucu SYL dan Kebutuhan Pribadinya
"Pak Gempur sampai bilang pemimpin di Kementan 'iblis' semua. Dia bilang mereka terjebak dan meminta tolong untuk membantu mereka menalangi permintaan pimpinan tiap bulan-nya dan meyakini saya kalau akan diganti dengan uang patungan eselon I," tutur Hendra.
Total utang Kementan ke Hendra mencapai Rp2,15 miliar dan baru dibayar Rp854 juta, sehingga masih sisa Rp1,6 miliar. Uang tersebut digunakan untuk pinjaman sementara Rp5 juta, pinjam dana Rp100 juta, sewa mobil Toyota Alphard Rp43 juta, biaya pernikahan cucu SYL Rp13 juta, dan sebagainya.
Vendor diiming-imingi proyek
Hendra tak hanya iba, Ia juga diiming-imingi proyek jika mau meminjamkan uang ke Gempur demi menuruti permintaan SYL. Gempur juga menyatakan pinjaman tersebut tak akan lama karena SYL segera kena reshuffle.
Nyatanya, SYL tak jadi kena reshuffle, dan Gempur tak bisa mengembalikan uang tersebut. Gempur sering merasa tekanan batin karena terbabni dengan utang demi menuruti permintaan SYL tersebut.
Hendra yang merupakan peminjam sampai ikutan was-was dengan pengumuman reshuffle kabinet. Ia ikut resah saat SYL tak jadi diturunkan dari posisi Mentan, dan uangnya akan lama dikembalikan.
"Seingat saya saat itu ada dua kali pengumuman. Sampai-sampai saya mengikuti juga dengan teman-teman teknisi untuk menonton berita rencana reshuffle," kata Hendra.
SYL sering memaksa anak buahnya untuk iuran demi memenuhi kebutuhan pribadinya. Tak heran banyak bawahan yang kemudian menyomot uang negara demi menuruti permintaan SYL.
Sejak 2020-2023, SYL menerima gratifikasi mencapai Rp44,5 miliar. SYL sering menyamarkan harta gelap di orang-orang kepercayaannya.***
Sentimen: negatif (96.8%)