FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, mengkritik pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengaku ingin mengurangi besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) perguruan tinggi negeri.

Bahkan menurut Prabowo, pemerintahannya kelak akan memperjuangkan hal itu. Tekad tersebut disampaikan di tengah masifnya demonstrasi mahasiswa yang memprotes kenaikan UKT.

Gigin meminta agar Prabowo tidak lagi berbicara tentang mimpi-mimpi indah yang mungkin sulit direalisasikan.

"Presiden terpilih jangan lagi berbicara tentang mimpi-mimpi indahnya," ujar Gigin dalam keterangannya di X @giginpraginanto, dikutip pada Jumat (24/5/2024).

Gigin menekankan agar Prabowo lebih fokus membicarakan program-program konkret yang disertai dengan analisis peluang dan risiko yang dihadapi, sehingga publik bisa memahami kebijakan tersebut secara realistis.

"Bicaralah tentang program dengan segala peluang dan risiko yang dihadapi," tandasnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto berkomitmen untuk meringankan biaya UKT di PTN yang saat ini mengalami kenaikan.

Dalam wawancara eksklusif dengan tvOne pada Rabu, 22 Mei 2024, Prabowo menyatakan bahwa biaya kuliah di universitas negeri, yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), seharusnya tidak tinggi.

Dia menekankan pentingnya menghitung dan bekerja keras untuk menurunkan biaya tersebut, bahkan jika memungkinkan, membuatnya sangat minim atau gratis.

Prabowo juga menyoroti perubahan drastis dalam sistem pendidikan setelah era Orde Baru, di mana pendidikan telah menjadi industri dengan nilai-nilai kapitalisme.

Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo berjanji akan mencari cara untuk memperbaiki dunia pendidikan dalam pemerintahan mendatang, memastikan bahwa pendidikan menjadi lebih terjangkau dan tidak membebani rakyat.

(Muhsin/fajar)