Sentimen
Positif (50%)
24 Mei 2024 : 10.11
Tokoh Terkait

Soal Polemik Naturalisasi Dokter, Asrul Sani: Menarik untuk Menunggu Respon Dokter-dokter Kita

24 Mei 2024 : 10.11 Views 15

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Soal Polemik Naturalisasi Dokter, Asrul Sani: Menarik untuk Menunggu Respon Dokter-dokter Kita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Eks Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga Hakim MK Asrul Sani, memberikan komentar terkait wacana menaturalisasi dokter asing untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa kehadiran tenaga kesehatan asing dapat menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Asrul Sani mengatakan bahwa menarik untuk menunggu respons dari dokter-dokter yang tergabung dalam Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

"Menarik untuk menunggu respon dokter-dokter kita PBIDI," ujar Asrul Sani dalam keterangannya di aplikasi X @asrul_sani (23/5/2024).

Menurut Asrul, salah satu alasan Menteri Kesehatan mendatangkan dokter asing adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, bukan kualitas keahlian.

"Soal kualitas, yang saya pahami sebagai kualitas pelayanan, bukan kualitas keahlian," ucapnya.

Asrul mengakui bahwa banyak kelas menengah hingga atas di Indonesia memilih berobat ke luar negeri.

Alasan utamanya, kata Asrul, bukan karena dokter dan rumah sakit di luar negeri lebih ahli, melainkan karena pelayanan yang dirasakan lebih baik.

"Tapi karena pelayanan dokter dan RS-nya dirasakan lebih baik," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago menanyakan apakah dokter asing bakal ingin kerja di Indonesia atau tidak.

“Btw, dokter asing mau ya ke indonesia di gaji cuma Rp2 ribu - Rp8 ribu per pasien BPJS,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Rabu (22/5/2024).

Di sisi lain, ia juga mengungkit uang kuliah mahal di Indonesia. Apalagi di Fakultas Kedokteran.

“UKT meroket naik. Apalagi Fakultas kedokteran. Ngga naik aja dah muahaaal,” ucapnya.

Karenanya ia menyebut kurangnya mahasiswa kedokteran disebabkan biaya kuliah yang mahal. Lalu pemerintah mendatangkan dokter dari luar negeri.

“Kalian cukup tamat SMA aja. Kuliah hanya kebutuhan tersier. Miskin ngotot kuliah? Ambil Pinjol sana,” tandasnya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (50%)