Sentimen
Positif (66%)
18 Mei 2024 : 20.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Tanah Datar

Mensos Risma Bakal Pasang Peta Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi, Terbuka Bisa Diakses Warga

18 Mei 2024 : 20.56 Views 16

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Mensos Risma Bakal Pasang Peta Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi, Terbuka Bisa Diakses Warga

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pihaknya berencana memasang papan peringatan di jalur-jalur lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa mengetahui dimana saja titik aliran lahar Gunung Marapi.

“Kalau kondisi sudah agak tenang maka kita akan siapkan papan-papan jalur lahar yang masyarakat akan tahu bahwa di daerah ini adalah jalur lahar Gunung Marapi," kata Risma saat konferensi pers di kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2024.

Tidak hanya itu, lanjut Risma, Kemensos juga membuat jalur-jalur evakuasi untuk akses masyarakat menuju ke tempat aman apabila Gunung Marapi kembali erupsi dan menyemburkan lahar. “Jalur-jalur evakuasi kami sudah buat di beberapa titik,” tutur Risma.

Lebih lanjut Risma mengungkapkan, Kemensos juga akan menyiapkan peta yang berisi informasi soal jalur aliran lahar Gunung Marapi. Peta tersebut, kata dia. dapat diakses terbuka oleh masyarakat setempat.

“Saya juga lagi menyiapkan untuk peta di mana ini bisa diakses oleh masyarakat. Sehingga masyarakat mengetahui posisinya dengan melakukan geotag. Nanti kita akan buka umum, maksudnya bisa diakses oleh masyarakat,” ujar Risma.

Dikatakan Risma, masyarakat dapat dilatih mengantisipasi terjadinya bencana alam supaya tidak jatuh korban. Kemudian, masyarakat juga dapat mengevakuasi diri apabila lebih awal mendapatkan informasi soal akan terjadinya bencana.

“Sebetulnya kalau informasi itu bisa segera dan kemudian masyarakat dilatih, misalkan di atas hujan, kemudian informasi itu sampai di bawah. Mungkin dari sisi korban itu bisa dihindari lebih besar,” ucap Risma.

“Jadi mereka diberikan informasi. Kemudian mereka mengungsi di tempat yang aman. Tadi saya sampaikan makanya harus ada jalur evakuasi,” tuturnya menambahkan.

Risma Minta Lokasi Pengungsian Dipindah

Risma meminta pemindahan posko pengungsian dan dapur umum korban banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat. Sebab, kata dia, lokasi pengungsian yang berada di Kabupaten Agam adalah jalur yang dilewati lahar dingin.

“Setelah kita pasang geotag di situ ternyata saya berdiri di tempat aliran lahar di posko itu. Dari situ kemudian saya meminta karena teman-teman yang koordinir untuk pengungsian posko dan dapur umum maka saya minta kemudian digeser,” kata Risma.

Risma bersyukur setelah berkoordinasi dengan Bupati Agam, Andri Warman diputuskan posko pengusian akan dipindah ke lokasi yang aman. Dia memastikan lokasi posko pengungsian yang baru adalah daerah aman untuk ditempati penduduk sementara waktu.

“Alhamdulillah pada saat malam itu juga pak Bupati menyampaikan ‘oke kita akan pindah ke yang agak lebih jauh’, “ tutur Risma.

“Saya cari lokasi mereka pindah ke lokasi yang aman. Ada dua lokasi di Tanah Datar, yang satunya kita coba cari tempat yang aman, semua kita pindah karena memang itu adalah pengungsian itu yang kita koordinir berada di jalur lahar,” ucapnya menambahkan.

Perbedaan Gunung Semeru dan Marapi

Lebih lanjut Risma menjelaskan, terdapat perbedaan dampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur dan Marapi, Sumatra Barat. Dia menyebut lahar dingin Gunung Marapi banyak mengalir ke beberapa titik dibandingkan Semeru.

“Kami dapat data dari kementerian ESDM tentang bagaimana perilaku dari Gunung Merapi ini, terus terang ini kok aneh, begitu banyak kabupaten yang terkena. Kalau di Semeru itu kita bisa bandingkan, Semeru itu hanya satu kabupaten, taruhlah ada dua kabupaten di belakangnya tapi relatif dia sebagian besar enggak terlalu banyak aliran-aliran lahar panas, lahar dingin,” tuturnya.

Risma menyebut lahar Gunung Marapi mengalir ke beberapa kabupaten seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

“Saya sempat bingung juga kenapa Marapi yang jelas yang pasti terkena itu di Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, kemudian Padang Pariaman sedikit memang, tapi sebagian besar kena,” ucap Risma.***

Sentimen: positif (66.3%)