Sentimen
Positif (98%)
16 Mei 2024 : 19.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: stunting

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

16 Mei 2024 : 19.51 Views 9

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya belum dilibatkan dalam program makan siang dan susu gratis yang menjadi program utama Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Meski demikian, Hasto tetap memberi masukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam program tersebut, di mana yang harus difokuskan mendapat makan siang gratis ialah ibu hamil dan anak-anak yang baru menjalani kehidupan selama 1.000 hari pertama.

"Kami selalu menyampaikan jangan lupa untuk ibu hamil dan 1.000 hari pertama kehidupan, itu. Pada prinsipnya itu," ujar Hasto saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Hasto menjelaskan, dalam beberapa negara yang sukses mengatasi stunting, mereka memberikan vitamin dan makanan untuk ibu hamil.

Dia menyebut negara-negara yang tingkat ekonominya bagus pasti meng-cover ibu hamil.

"Seperti Amerika dan Australia itu kalau kita tinggal di sana kita sebagai orang luar sebagai ibu hamil yang dicover juga mendapatkan paket makanan tambahan. Bahkan semua ibu hamil," tuturnya.

Hasto meyakini pemerintah pasti memiliki keterbatasan, sehingga BKKBN selalu siap untuk memberi usulan.

Baca juga: Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Selain itu, Hasto meminta calon pengantin tidak dilupakan untuk menjadi target program makan siang gratis.

"Jadi calon pengantin sekarang ini hampir 20 persen kekurangan kalori protein. Jadi saya sudah mendapatkan data, lebih dari 600 ribu calon pengantin yang memasukkan data kepada saya. Di tahun 2023 ternyata lingkar lengannya yang kurang dari 23 setengah sekitar 20 persen, nah itu kalau hamil, itu anaknya stunting," jelas Hasto.

"Sehingga itu menjadi sasaran risiko tinggi. Stunting itu harus menjadi sasaran untuk perbaikan gizi, supaya sebelum hamil dia sudah gemuk dulu sedikit, tidak terlalu kurus," sambungnya.

Baca juga: Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Meski demikian, Hasto mengaku tidak bertanya-tanya mengapa BKKBN sejauh ini belum dilibatkan.

Yang pasti, kata dia, BKKBN sudah memiliki ide untuk program makan siang gratis.

"Kalau dilibatkan, karena kami punya kepentingan, kepentingannya adalah alokasi anggaran yang untuk makan siang itu sebagian bisa beririsan dengan keluarga berisiko tinggi stunting. Kan berarti sangat terbantu lah kami," imbuh Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (98.8%)