PIKIRAN RAKYAT - Presiden terpilih, Prabowo Subianto memetakan strategi yang hendak digunakan pemerintahannya nanti, untuk mewujudkan program-program priortas. Salah satu di antaranya adalah program makan siang dan susu gratis bagi pelajar.

Hal ini diungkapkan Prabowo di hadapan para investor asing, praktisi ekonomi, dan perwakilan negara asing di Doha, Qatar, Rabu, 15 Mei 2024. Jawaban itu dipicu tanya dari wartawan senior Haslinda Amin, tepatnya dalam acara Qatar Economic Forum.

Dia mengatakan, terdapat sejumlah metode untuk mengoptimalkan pengelolaan anggaran. Dengan demikian, APBN bisa sepenuhnya menanggung biaya program unggulan Prabowo Bersama Gibran Rakabuming Raka, termasuk makan siang gratis dan susu gratis.

“Kami menghitung itu, dan ada metode untuk refocusing dan mengurangi anggaran untuk program yang tidak esensial. Ini adalah soal efisiensi, tata kelola yang baik, pengaturan dan manajemen yang baik,” ujar dia, dikutip Rabu, 15 Mei 2024.

Dia melanjutkan, pemerintahan di Bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini telah menerapkan digitalisasi dan komputerisasi dalam berbagai layanan pemerintahan, termasuk juga untuk pengadaan.

Sehingga, imbuh Prabowo, pihaknya pun nanti akan melanjutkan sistem tersebut. Baginya, digitalisasi memicu peningkatan efisiensi alokasi uang sambal menekan kebocoran anggaran.

“Kami dapat menghemat banyak uang dengan memangkas yang tak perlu, dan ini akan berkontribusi pada pertumbuhan, ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi, ya kami sangat percaya diri,” kata Prabowo.

Baca Juga: Jusuf Kalla Akan Hadir di Sidang Kasus Korupsi Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Prabowo Yakin Makan Siang Gratis Bakal Terwujud

Presiden Terpilih Prabowo Subianto percaya diri mengenai program makan siang dan susu gratis sebagai program unggulannya Bersama sang wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka. Ia yakin besaran biaya program dapat ditanggung penuh oleh APBN.

Prabowo mengaku optimistis pemerintahan yang ia pimpin nanti akan mampu menjaga defisit APBN tak lebih dari 3 persen dalam pengalokasian anggaran program-program prioritas pemerintahan baru.

“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” kata Prabowo, sebagaimana dilihat dari tayangan siaran langsung YouTube Bloomberg TV.

Dia melanjutkan, Indonesia adalah salah satu negara di dunia dengan tingkat rasio utang terhadap PDB yang rendah. Selain itu, imbuhnya, Indonesia juga negara yang begitu berhati-hati dalam mengelola fiskal.

“Ya tiga persen, tetapi angka tiga persen itu juga sesuatu yang arbitrer. Tidak banyak negara yang menetapkan batas itu, tetapi Indonesia negara yang punya tradisi untuk selalu berhati-hati dalam mengelola fiskalnya. Indonesia, saya pikir, merupakan salah satu negara yang tingkat rasio utang terhadap PDB-nya rendah di dunia," ujarnya.

"Saat ini, saya pikir saatnya untuk lebih berani, tentunya dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Prabowo menandaskan. ***