FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha warung Madura seakan tidak dibiarkan hidup tenang. Pasalnya, sorotan dari pemodal besar tertuju pada mereka.

Sorotan itu mulai dari jam operasional yang mencapai 24 jam hingga jualannya berupa tabung gas LPG dan BBM.

Merespons hal tersebut, pembelaan untuk warung Madura terus mengalir seakan menjadi tameng untuk mereka.

Seperti salah seorang netizen dengan akun @liaasister di platform X. Ia turut mengemukakan pendapatnya mengenai gonjang-ganjing tersebut.

"Pengusaha ritel minta penjualan elpiji di warung Madura di perketat penjualannya," ujar Lia dalam keterangannya (14/5/2024).

Menurut Lia, yang menjadi soal adalah para pengusaha ritel menganggap warung Madura sebagai saingan usaha mereka.

"Menganggap warung-warung rakyat seperti warung Madura ini sebagai saingan, gak sebanding sebenarnya," cetusnya.

Dibandingkan dengan Minimarket yang telah menjamur di berbagai daerah di Indonesia, Lia mengatakan modal Warung Madura tidak ada apa-apanya.

"Modal mereka gak sebesar pengusaha-pengusaha itu," tandasnya.

Sebelumnya, Sutardjo Tui meminta agar warung Madura mengacuhkan gonjang-ganjing tersebut.

"Dilarang melarang sepanjang izin berusaha legal, abaikan saja apabila ada orang-orang yang tidak berkompeten mempersoalkan produk produk yang dijual oleh warung madura," ujar Sutardjo kepada fajar.co.id, Sabtu (11/5/2024).

Menurut Sutardjo, selama warung Madura mendapatkan izin menjual tabung gas LPG, mestinya tidak boleh ada yang mengusik mereka.

"Jangan menjual tabung gas LPG dan BBM, sepanjang itu legal biarkan saja," cetusnya.

Ditegaskan Sutardjo, para pemilik warung Madura harus menanggapi polemik ini sebagai motivasi untuk semakin berkembang.

"Semoga hal tersebut menjadi motivasi bagi warung Madura untuk lebih maju lagi," tukasnya.

Blak-blakan, Sutardjo mengatakan, dibandingkan dengan tabung gas LPG dan BBM, jual beli pesawat pun tidak dilarang jika mendapatkan izin.

"Sedangkan jual beli pesawat juga tidak apa apa sepanjang legal. sucses terus warung madura," imbuhnya.

Sutardjo bilang, mestinya para pemodal besar jika merasa tersaingi berupaya lebih kreatif dalam usahanya. Menarik pembeli dengan cara-cara yang sehat.

"Para pengusaha besar harus bersaing secara sehat. Tidak wajar jika pemodal besar yang merasa iri terhadap warung Madura dengan penghasilan yang tidak seberapa," kuncinya.

(Muhsin/fajar)