Sentimen
Positif (80%)
23 Apr 2024 : 04.05
Tokoh Terkait
Amran Sulaiman

Amran Sulaiman

Turun ke Ladang Jagung, Presiden Jokowi dan Mentan Amran Kompak Pakai Topi Caping

23 Apr 2024 : 04.05 Views 7

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Turun ke Ladang Jagung, Presiden Jokowi dan Mentan Amran Kompak Pakai Topi Caping

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Senin (22/4/2024).

Kunjungan ini bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa produksi jagung nasional terus meningkat dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Menariknya, Presiden dan Mentan kompak mengenakan topi caping bambu atau topi khas petani.

Presiden mengungkap kekagumannya setelah melihat lanskap pertanian di Boalemo, Gorontalo, yang dominan dengan jagung dan kelapa.

"Pemerintah memastikan produktivitas jagung nasional terus meningkat, seperti melalui ketersediaan bibit dan pupuk, juga pembelian oleh Bulog yang penting untuk menjaga stabilitas harga serta pendapatan petani," ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, presiden juga pastikan situasi masih terkontrol dalam menghadapi musim panas. Pemerintah hadir dan siaga mendukung sektor pertanian demi terus meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Disisi lain, Presiden mengaku bersyukur karena saat ini impor jagung semakin menurun.

Padahal dulunya, impor yang dilakukan bisa mencapai 3,5 juta ton. Selain itu, Presiden juga sangat terkesan dengan Propinsi Gorontalo yang memiliki hamparan lahan jagung sangat luas.

"Kita pastikan bahwa produksi jagung kita terus meningkat karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta ton telah turun menjadi 400-450 ribu ton. Saya terkesan karena Gorontalo banyak jagungnya dan juga banyak kelapa, itu yang saya lihat dari atas (pesawat) dan dari bawah," katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dan gabah dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar.

Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.

"Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini kapan selesainya itu impor beras dan jagung," katanya.

Selain menyerap, kata Mentan, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi. Karena itu, Mentan berharap petani terus didampingi agar ke depan bisa melakukan produksi.

"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," jelasnya. (Pram/fajar)

Sentimen: positif (80%)