Sentimen
Negatif (94%)
19 Apr 2024 : 14.15
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Semarang, Surabaya, Blitar, Banyuwangi

Partai Terkait

Hasto Kristiyanto Dituding Hambat Pertemuan Megawati dan Jokowi, 'Benteng' Sang Ketum PDIP Diungkap

19 Apr 2024 : 14.15 Views 18

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Hasto Kristiyanto Dituding Hambat Pertemuan Megawati dan Jokowi, 'Benteng' Sang Ketum PDIP Diungkap

PIKIRAN RAKYAT - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel yang menuding dirinya sebagai penghambat realisasi pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo hingga Prabowo Subianto.

Hasto menyebut bahwa Noel tidak mengetahui sikap kenegarawanan yang ada pada diri Megawati. Menurutnya, sikap kenegarawanan tersebut terlihat ketika Megawati memilih bertemu pengurus anak ranting PDIP pada momen lebaran ketimbang menggelar pertemuan dengan Jokowi.

“Noel enggak tahu bahwa ibu Mega memiliki sikap kenegarawanan. Apa perlu saya bacakan komentar dari ranting ranting? Boleh dicek mereka menjadi benteng bagi ibu Megawati dan benteng dalam menjaga masa depan kita,” kata Hasto kepada wartawan di rumah pemenangan Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024.

Selain menjadi benteng bagi Megawati, kata Hasto, para pejabat yang mengisi jabatan-jabatan politik berasal dari anak ranting PDIP. Menurutnya, sistem kaderisasi PDIP telah menghasilkan kepala daerah yang dapat melayani publik dengan baik.

"PDI Perjuangan mengadakan sekolah partai, sehingga munculah Eri Cahyadi, yang merintis karir dari ASN, menjadi Wali Kota di Surabaya, muncul Bu Ita menjadi Wali Kota Semarang, Pak Abdullah Azwar Anas jadi Bupati dua periode di Banyuwangi itu dari kalangan rakyat biasa," ucap Hasto.

"Rano Karno dari kalangan artis, tapi punya suatu keberpihakan terhadap budaya bangsa. Bisa menjadi Gubernur. Pak Djarot Saiful Hidayat seorang dosen, bisa jadi Wali Kota Blitar dua periode. Begitu banyak dari kalangan rakyat biasa yang bisa jadi kepala daerah," katanya menambahkan.

Rakyat biasa yang berhasil ditempa PDIP, lanjut Hasto, adalah Joko Widodo yang menjabat presiden dua periode. Akan tetapi, Hasto menyebut sistem kaderisasi di partai berlambang banteng kini sedang terancam.

“Nanti yang menjadi pimpinan adalah mereka yang punya uang. Mereka yang punya akses terhadap hukum. Sehingga hukum bisa dilanjutkan menjadi alat intimidasi,” kata Hasto.

“Apakah itu yang kita inginkan? maka ini adalah sisi gelap demokrasi kita yang harus kita selamatkan,” ujarnya menambahkan.

Hasto mengingatkan Noel bahwa bertemu anak-anak ranting PDIP merupakan sebuah kehormatan. Menurutnya, anak-anak ranting merupakan sumber kekuatan bagi PDIP.

"Noel nggak tahu, bertemu anak ranting PDI Perjuangan itu sumber kekuasaan, dari yang namanya ketua umum DPP PDI Perjuangan itu berasal dari anak ranting. Itu suatu kehormatan. Noel yang tidak tahu," ujar Hasto.***

Sentimen: negatif (94.1%)