Sentimen
Positif (96%)
14 Apr 2024 : 03.34
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok

Kasus: Kemacetan

Banyak yang Nekat Datang ke Jakarta Tanpa Skill, Akhirnya Jadi Masalah Sosial

14 Apr 2024 : 03.34 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Banyak yang Nekat Datang ke Jakarta Tanpa Skill, Akhirnya Jadi Masalah Sosial

PIKIRAN RAKYAT - Pendatang baru di Jakarta diperkirakan mengalami penurunan bila dibanding dengan Lebaran 2022 dan 2023. Pascalebaran 2024, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan terjadi penurunan pendatang baru, berdasarkan perkiraan, bakal ada 15.000—20.000 pendatang baru yang datang.

Bila perkiraan itu terwujud, maka angkanya turun bila dibandingkan dengan jumlah pendatang baru setelah dua Lebaran sebelumnya. Menurut Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin, hal tersebut dapat terjadi karena usaha gencar yang dilakukan pihaknya dalam menyebar imbauan supaya orang-orang dari luar Jakarta tak nekat merantau tanpa ada jaminan tempat tinggal dan pekerjaan laik.

"Kalau misalnya tidak ada jaminan tempat tinggal, terus tidak ada jaminan pekerjaan, diharapkan tidak datang ke Jakarta," kata Budi menerangkan, Ahad, 7 April 2024.

"Apalagi dia gak punya skill, akhirnya dia akan terdampar di permukiman kumuh, atau dia akan luntang-lantung di Jakarta," katanya lagi, dilansir dari BBC News Indonesia.

Datang ke Jakarta modal nekat

Ruas jalan Jakarta yang sepi pada H-1 Lebaran 2024, Selasa, 9 April 2024.

Menurut Budi, banyak yang nekat datang ke Jakarta. "Akhirnya di sini jadi kriminal, masalah sosial."

Usaha penataan dan penertiban yang dilakukan Disdukcapil DKI Jakarta dinilai efektif membuat warga berpikir ulang. Warga bakal berpikir sebelum pindah ke Jakarta atau menjalankan akal-akalan supaya bisa beroleh KTP DKI Jakarta.

Budi menilai, banyak pendatang yang minta tolong kepada saudara atau kerabatnya di Jakarta agar bisa sekadar menumpang di Kartu Keluarga (KK). Karena, bila namanya sudah masuk KK, maka bisa mengurus KTP domisili Jakarta.

Padahal, banyak yang sebenarnya tinggal di kota-kota satelit, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, atau bahkan sudah kembali lagi ke daerah asalnya yang berada di luar Jakarta. Banyak yang melakukannya guna mendapat privilese sebagai warga Jakarta, termasuk untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus atau Kartu Lansia Jakarta (KLJ).

Mengincar privilese jadi warga Jakarta

Foto udara kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Cibitung Kabupaten Bekasi.

Mereka yang menumpang KK bisa mendapat prioritas masuk sekolah unggulan dengan jalur zonasi. "Rusun juga gitu. Kita menyiapkan rusun untuk warga DKI, tapi nyatanya yang datang itu banyak warga non-DKI yang mengisi," ucap dia, "akhirnya masalah DKI gak pernah selesai."

Oleh sebab itu, pihaknya bermaksud menggalakkan lagi penerapan syarat administratif bagi pendatang baru. Sebelum pendatang baru bisa masuk KK dan bikin KTP DKI Jakarta, kepala keluarga terkait harus membuat surat pernyataan tanggung jawab yang menjamin bahwa si pendatang benar bagian dari keluarga dan menetap di tempatnya.

Adapun bila pendatang baru itu mengontrak rumah di Jakarta, tuturnya, maka pemilik rumahlah yang harus membuatkan surat pernyataan tanggung jawab itu. Dengan demikian, orang tersebut bakal berpikir ulang kalau untuk menempatkan kerabat atau saudaranya masuk KK.***

Sentimen: positif (96.6%)