PIKIRAN RAKYAT - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi terkait kecelakaan tragis yang melibatkan bus PO Rosalia Indah di KM-370 A Tol Batang-Semarang, yang menelan tujuh korban tewas.

Menurut KNKT, kesalahan prosedur dalam penugasan sopir menjadi salah satu faktor penyebab kejadian tersebut.

Ketua Sub Komisi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, menyampaikan bahwa dari serangkaian pemeriksaan dan investigasi, ditemukan pola penugasan sopir bus yang berpotensi menyebabkan kelelahan.

"Kami menemukan bahwa pola penugasan dalam beberapa bulan terakhir dapat meningkatkan risiko kelelahan sopir, yang pada gilirannya meningkatkan risiko kecelakaan," ujarnya.

Wildan menegaskan bahwa KNKT akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyusun laporan akhir mengenai kasus ini. Meskipun tidak ada masalah teknis signifikan pada kendaraan yang terlibat, fokus utama tetap pada prosedur penugasan sopir.

Kepala Kepolisian Resor Batang, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetya, menjelaskan bahwa sopir bus Rosalia Indah, Jalur Widodo (44), sempat mengalami kantuk saat perjalanan.

"Saat melintas di wilayah Pekalongan, sopir bus merasa mengantuk sehingga berhenti sejenak dan berjalan kaki untuk menghilangkan kantuk," ungkapnya.

Namun, meskipun telah beristirahat, Widodo kembali mengantuk saat melanjutkan perjalanan, yang mengakibatkan bus keluar jalur dan masuk ke parit di KM. 370. Akibatnya, tujuh penumpang tewas dan belasan lainnya mengalami luka ringan hingga berat. Dalam kasus ini, Jalur Widodo telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya menegakkan prosedur penugasan sopir yang memperhatikan kesehatan dan keamanan para penumpang. KNKT menekankan pentingnya pemantauan ketat terhadap kepatuhan perusahaan transportasi terhadap prosedur keselamatan demi mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.***