Sentimen
Negatif (96%)
11 Apr 2024 : 22.18
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: bandung, Garut

Kasus: Kemacetan, kecelakaan

Tokoh Terkait

3 Penyebab Kecelakaan Motor di Jalan, Pemudik Wajib Tahu

11 Apr 2024 : 22.18 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

3 Penyebab Kecelakaan Motor di Jalan, Pemudik Wajib Tahu

PIKIRAN RAKYAT - Pemudik dengan sepeda motor jumlahnya mencapai 16,07 persen pada Lebaran 2024. Persentase itu berarti 31,12 juta orang dari total penduduk Indonesia mudik menggunakan motor.

Hal tersebut didasarkan pada hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, Badan Pusat Statistik, dan Kementerian Komunikasi Informatika pada Maret lalu.

Jumlah pemudik dengan sepeda motor tetap tinggi meskipun pemerintah telah mengimbau masyarakat menghindari mudik memakai sepeda motor. Guru Besar Bidang Transportasi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodho, M.Eng menjelaskan, banyak masyarakat yang memilih sepeda motor untuk mudik karena kendaraan itu sifatnya fleksibel, door to door, dan hemat.

Pemudik bersepeda motor melintasi kawasan Limbangan, Kabupaten Garut, Minggu (7/4/2024). Memasuki H-3 hari raya Idul Fitri 1445 H, volume kendaraan yang melintas jalur selatan Nagreg hingga Kabupaten Garut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dan pihak kepolisian mengurai kemacetan dengan menerapkan sistem buka tutup.

Pengendara sepeda motor merasa lebih bebas untuk menentukan jadwal mudik tanpa perlu bergantung pada ketersediaan armada transportasi publik.

Sepeda motor bersifat door to door karena pemudik dapat memanfaatkannya untuk kepentingan lain. Misalnya, berkunjung ke sanak saudara atau berlibur ke tempat wisata. Selain itu, kendaraan ini juga lebih hemat biaya.

“Mudik kadang-kadang dengan satu motor. Membawa suami, istri, dan anaknya. Ditambah dengan beban muatan barang yang dibawa. Ini tentu sangat berbahaya. Apalagi badan motor tidak bisa melindungi penggunanya, justru badan kita yang melindungi motor, sehingga jika terjatuh, pengendara berisiko terluka parah,” ujarnya, Selasa, 9 April 2024.

Pemudik bersepeda motor melintas di samping spanduk himbauan berhati-hati dalam berkendaraan yang terpasang di kawasan Cikaledong, Kabupaten Bandung, Minggu (7/4/2024). Memasuki H-3 hari raya Idul Fitri 1445 H, volume kendaraan yang melintas jalur selatan Nagreg hingga Kabupaten Garut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dan pihak kepolisian mengurai kemacetan dengan menerapkan sistem buka tutup.

3 faktor penyebab kecelakaan motor

Sutanto menjelaskan 3 faktor penyebab kecelakaan motor.

Manusia (pengendara) Kendaraan Lingkungan.

Fatigue atau kelelahan adalah faktor utama seseorang mengalami kecelakaan. Kelelahan ini dapat muncul karena waktu berkendara yang terlalu lama tanpa istirahat. Kelelahan juga disebabkan oleh jarak yang jauh atau kondisi macet.

“Jika seseorang menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, tetapi kondisi lalu lintas macet, sehingga menghabiskan waktu lama. Itu dapat menimbulkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Hal ini dapat memengaruhi behavior dan kemampuan motorik seseorang saat berkendara,” kata Prof. Sutanto.

Faktor kendaraan juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Rem yang aus, ban yang botak, sistem penerangan yang tidak berfungsi, atau masalah lainnya dapat menyebabkan terjadinya hilang kendali saat mengemudi.

Selain itu, masalah lingkungan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan. Masalah lingkungan ini tidak hanya meliputi kondisi alam dan cuaca, tetapi juga infrastruktur jalan. Kondisi jalan yang tidak rata, berlubang, atau licin, serta penerangan jalan yang tidak memadai dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor.

Imbauan agar tidak celaka di jalan

Prof. Sutanto menyarankan agar para pengendara motor menghindari rute yang tidak dikenali. Selain kondisi alamnya yang tidak familier, keamanan dan keselamatan pengendara juga berisiko. Misalnya, daerah yang dilewati ternyata memiliki tingkat kriminalitas tinggi.

Mereka sebaiknya mencari informasi seputar rute, cuaca, titik rawan kecelakaan (black spot), fasilitas kesehatan, rest area, dan informasi penting lainnya sebelum melakukan perjalanan.

Pengendara motor juga diimbau untuk menghindari jalur yang dipenuhi kendaraan logistik dan komersil seperti truk. Pada saat Lebaran, permintaan logistik tinggi.

Mereka yang melakukan perjalanan dengan jarak lebih dari 50–60 km sebaiknya tidak membawa penumpang tambahan karena faktor fatigue akan sangat luar biasa. Upayakan pengendara untuk beristirahat secara berkala.

Meski begitu, Prof. Sutanto mengimbau agar pemudik lebih memilih moda transportasi yang tepat. “Dalam sistem transportasi, kondisi yang mestinya standar adalah pilihan kendaraan berdasarkan jarak. Jika menempuh jarak jauh, sebaiknya pengendara melakukan perjalanan dengan kendaraan yang aman," tuturnya.

"Apalagi jika pemudik lebih dari satu orang, alangkah baiknya mereka menggunakan kendaraan umum, dan mengirimkan sepeda motornya melalui jasa pengiriman, misalnya melalui kereta api atau kapal laut, sehingga pemudik selamat sampai tujuan,” kata Prof. Sutanto.***

Sentimen: negatif (96.9%)