Ketua Kwarcab Makassar, Fatmawati Rusdi (Foto: Istimewa)

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Makassar, Fatmawati Rusdi angkat suara, terkait dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Regulasi yang digodok Menteri Nadiem Makarim itu kini menuai sorotan. Karena mengeluarkan Pramuka dari ekstrakurikuler wajib untuk sekolah dasar dan menengah.

“Bener kegiatan pramuka tidak hapuskan tapi pramuka djadikan sebagai ekskul pilihan saja (artinya tidak wajib), padahal yang kita butuhkan malah selain masuk kurikulum merdeka, gerakan pramuka itu wajib,” kata Fatma kepada fajar.co.id melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/4/2024).

Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu mengatakan, Pramuka penting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Pihaknya sendiri, mengaku tidak sepakat dengan kebijakan Nadiem.

“Tentunya kita tidak setuju bila pramuka hanya jadi pilihan ekskul,” ucapnya.

Fatma yang juga kader NasDem itu, mengatakan telah berkoordinasi dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka. Serta fraksi Nasdem di DPR RI, terkait kebijakan tersebut.

“Bukan cuma Kwarnas, tapi dengan Wakil Ketua Komisi X dan anggota Fraksi NasDem di DPR RI agar menegaskan Permendibudristek no 12 tahun 2024,” terangnya.

Kemendikbud sendiri melalui keterangan resminya telah membantah menghapus ekstrakurikuler pramuka. Di aturan baru yang dikeluarkan, pihak Kemendikbud menyebut hanya merevisi bagian Pendidikan Kepramukaan dalam Model Blok yang mewajibkan perkemahan menjadi tidak wajib.

Namun apabila satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan perkemahan maka tetap diperbolehkan.

Selain itu, keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler juga bersifat sukarela yakni sesuai dengan UU 12/2010 yang menyatakan gerakan pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis. (Arya/Fajar)