Sentimen
Negatif (98%)
3 Apr 2024 : 18.44
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Cerita Dai di Mentawai Menolong Masyarakat yang Sering Dituding Bidah

3 Apr 2024 : 18.44 Views 4

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Cerita Dai di Mentawai Menolong Masyarakat yang Sering Dituding Bidah

PIKIRAN RAKYAT - Direktorat Penerangan Agama Islam, Kementerian Agama, menyebar 500 dai ke daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) selama Ramadan 2024. Salah satu dari 500 dai tersebut adalah Ustaz Amal Khairat. Dia dikirim ke Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kepulauan Mentawai. Berbagai pengalaman berdakwah dialami oleh Amal Khairat selama di Mentawai.

Pengalaman yang cukup dalam menimpa dirinya adalah membantu menemukan jawaban dari tuduhan-tuduhan bidah yang dialami sebagian umat muslim di sana. Menurut Amal, sebagian umat muslim di sana sering bingung karena amaliahnya sering dianggap salah dan bidah.

"Sekitar 30 hari berada di Sikakap, saya disibukkan menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tentang tuduhan bidah yang dilabelkan oleh sebagian dai terkait amaliah mereka. Ini membuat mereka ragu," tutur Amal pada Senin, 2 April 2024.

Amal berkisah, dia pernah mendapatkan cerita dari salah satu jemaahnya di Sikakap bahwa di daerah tersebut kerap ada kabar orang masuk Islam. Akan tetapi, kabar tersebut saat ini sangat jarang. Bahkan, sebaliknya, ada beberapa warga yang malah keluar dari Islam.

Menurut informasi yang diterima Amal, salah satu sebabnya adalah karena sudah sangat jarang sekali ada dai yang mendakwahkan Islam. Tidak hanya itu, para dai justru sibuk mengoreksi amalan-amalan yang telah dilakukan masyarakat dan sudah didakwahkan oleh para dai sebelumnya.

Berkaca dari hal tersebut, Amal menilai, para dai hendkanya bisa mengedepankan sikap toleransi dan saling menghormati. Para dai juga dinilainya lebih baik tidak gampang membidahkan perbedaan-perbedaan keagamaan yang bersifat cabang (khilafiyyah furuiyyah). Ia juga mengajak para dai memahami kondisi warga.

Menurut Amal, tugas terpenting dai adalah menjaga akidah serta agama. "Jangan malah mengafirkan seseorang karena persoalan khilafiyyah furuiyyah," ujarnya.

Amal merasakan tantangan yang cukup berat dalam berdakwah selama di Sikakap. Tantangan yang cukup berat adalah soal perbedaan cabang dalam Islam. Tantangan paling utama adalah menyampaikan materi tersebut tanpa menyinggung perasaan beberapa pihak, seperti pengikut Salafi dan non-Salafi.

Lokasi Amal berdakwah, Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdiri atas empat pulau seperti Siberut, Sipora, Pagai Selatan dan Pagai Utara. Mata pencaharian sebagian besar masyarakat di sana adalah nelayan, meskipun pada musim tertentu, mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dari bercocok tanam, mulai dari durian, cengkeh, sampai pisang.

Menurut Amal, mayoritas masyarakat Mentawai adalah non-muslim. Populasi muslim di sana 23 persen.***

Sentimen: negatif (98.3%)