PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah akan memberikan diskon untuk tarif tol di jalan Tol Trans Jawa, dari Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya sebesar 20 persen pada periode Lebaran 2024. Tak hanya saat arus mudik, Pemerintah juga memberikan diskon saat arus balik.

Menurut keterangan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, tarif diskon tersebut ditujukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Apalagi, pada periode-periode tertentu.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada PT Jasa Marga, BPJT, dan BUJT, atas inisiatif kebijakan pemberian diskon tarif tol," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Rabu, 3 April 2024.

Berikut merupakan jalan tol yang tarifnya dapat diskon 20 persen;

Integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan jalan layang MBZ. Jalan Tol Palimanan-Kanci. Jalan Tol Batang-Semarang. Jalan Tol Semarang Seksi ABC. Mulai Kapan Tarif Diskon Diberlakukan?

Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa diskon tersebut akan mulai diberikan pada hari ini, Rabu, 3 April 2024.

"Untuk arus mudik akan dimulai tanggal 3 April 2024 pukul 05.00 WIB sampai dengan 5 April 2024 pukul 05.00 WIB," ujarnya.

Sementara, diskon untuk arus balik akan berlaku mulai Selasa, 16 April 2024, pukul 05.00 WIB sampai Jumat, 19 April 2024, pukul 05.00 WIB.

Gerbang Tol non-Jawa Tak Dapat Diskon?

Diskon juga diberikan untuk tarif tol di luar Jawa. Kebijakan tersebut akan berlaku mulai Jumat, 5 April 2024 sampai Jumat, 19 April 2024.

"Pemberlakuan diskon tarif tol pada ruas jarak jauh dikarenakan berdasarkan data historis sebanyak 41 persen pemudik menggunakan jalur tersebut," ucap Muhadjir Effendy.

"Kebijakan diskon tarif tol ini akan disosialisasikan secara masif sebelum pelaksanaan mudik, sehingga masyarakat bisa menjadwalkan mudik dengan memanfaatkan diskon tersebut," tuturnya.

Tahun ini, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau Senin, 8 April 2024, dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang.

Sementara, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+3 Lebaran atau Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan hingga 41 juta orang.***