Sentimen
Negatif (100%)
2 Apr 2024 : 19.20
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: kecelakaan

Partai Terkait

Hasto PDIP Bantah Samakan Gibran dengan Sopir Truk Kecelakaan Tol Halim

2 Apr 2024 : 19.20 Views 30

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Hasto PDIP Bantah Samakan Gibran dengan Sopir Truk Kecelakaan Tol Halim

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membantah dirinya menyamakan calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming dengan sopir truk dalam kasus kecelakaan di Gerbang Tol Halim, Jakarta Timur.

"Saya tidak mengibaratkan seperti itu," katanya kepada wartawan pada Senin, 1 April 2024.

Hasto menjelaskan, dia hanya memberikan contoh terkait persoalan serius dalam kasus kecelakaan yang dipicu oleh sopir truk berusia 17 tahun itu.

Baca Juga: Hasto PDIP Samakan Gibran Rakabuming dengan Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Tol Halim

"Saya memberikan contoh ketika menyampaikan pembicaraan. Kebetulan ada persoalan sangat serius ketika di dekat pintu gerbang Tol Halim, ada sopir truk usianya baru 17 tahun, belum punya SIM, dan kemudian mengalami dua krisis," ucapnya.

Sopir truk itu, kata Hasto, harus menghadapi dua krisis saat kecelakaan. Pertama, ketika sopir itu memilih kabur usai truk yang dikendarainya menyebabkan kecelakaan beruntun.

"Krisis pertama ketika dia menyenggol kendaraan lain, maka yang kedua karena usia belum cukup dalam menghadapi problematika itu. Dia langsung ambil jalan pintas coba lari. Maka dia gaspol, dan malah menciptakan kecelakaan beruntun, artinya untuk sopir truk aja diperlukan kedewasaan," ujarnya.

Adapun persoalan kedua, Hasto menyinggung soal pentingnya kepemilikan SIM. Oleh karena itu, dia beranggapan bahwa kedewasaan sangat diperlukan dalam menghadapi suatu konflik.

"Syarat pengambilan SIM juga melalui ujian, bukan SIM diberikan meski usia belum cukup namun karena akses kekuasaan diberikan SIM. Ternyata mengatasi konflik, persoalan di lapangan, butuh kedewasaan," katanya.

Maka dari itu, Hasto menilai kedewasaan dalam memimpin suatu bangsa dan negara sangat penting. Dia lantas menyinggung soal batas usia syarat capres-cawapres.

"Apalagi untuk memimpin bangsa dan negara. Maka usia 40 tahun sebagai capres dan cawapres itu merupakan suatu usia menunjukkan tingkat kematangan. Kalau kasus di jalan raya saja menciptakan korban seperti, apalagi kalau persoalan di tingkat nasional?" ucapnya.

Kedewasaan

Hasto menyinggung soal pentingnya kedewasaan dalam memimpin suatu negara. Dia pun mencontohkan kasus sopir truk di bawah umur yang memicu kecelakaan beruntun di Tol Halim, Jakarta Timur.

"Untuk sopir truk aja itu berbahaya, apalagi kaitannya dengan mengelola negara sebesar Indonesia dengan problematika yang sangat kompleks, masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan egoisme agama," ucapnya.

Hasto kemudian menyinggung Gibran Rakabuming yang sebenarnya belum memenuhi syarat sebagai capres-cawapres secara umur.

Dalam konstitusi, batas usia capres-cawapres adalah 40 tahun. Sementara putra sulung Presiden Jokowi itu baru berusia 36 tahun.

"Di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapat suatu preferensi," tutur dia.***

Sentimen: negatif (100%)