Sentimen
Puan Bicara Peluang Rekonsiliasi Megawati-Prabowo Pascapilpres, Gerindra Ikut Berkomentar
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani ditanya soal peluang rekonsiliasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto. Puan tak menampik komunikasi antara capres dan cawapres yang berpasangan di Pilpres 2009 itu akan kembali terjalin.
"Insya Allah," kata Puan di ruang konferensi pers DPR RI.
Namun, saat ditanya akankah rekonsiliasi itu diwujudkan seperti Jokowi yang mengajak Prabowo masuk ke pemerintahan usai menang Pilpres 2019, Puan masih enggan membeberkannya.
"Iya enggak ya?" ujar Puan.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang berdiri di samping Puan ikut mengaminkan rekonsiliasi keduanya. Bahkan Dasco menyebut akhir-akhir ini dia intens berkomunikasi dengan Puan sebagai sesama kader parpol.
"Komunikasi tiap hari begini," kata Dasco.
Megawati Tak Keberatan Bertemu Prabowo
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri tidak keberatan untuk bertemu dengan Prabowo jika putusan Mahkamah Konstitusi sudah diumumkan.
"Jadi kalau bertemu ya tidak ada masalah, tetapi hal-hal yang sangat fundamental tadi tetap akan dipersoalkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.
Begitu juga dengan Puan. Hasto menegaskan tidak ada masalah bagi Puan untuk bersilaturahmi dengan Prabowo. Terlebih saat ini, Puan masih menjabat sebagai Ketua DPR RI dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
"Mbak Puan kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI sehingga tugas sebagai Ketua DPR dalam melakukan komunikasi politik, dan Pak Prabowo sekarang juga kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan," ujarnya.
Meski demikian, Hasto menegaskan terkait urusan pilpres, PDI Perjuangan sendiri masih menunggu dan menghormati sengketa yang bergulir di MK.
Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid membantah tudingan capresnya merapat ke pemerintahan Jokowi lantaran tidak tahan menjadi oposisi.
Nusron mengatakan, Prabowo masuk ke Kabinet Indonesia Maju karena mementingkan rekonsiliasi nasional. Dia ingin masyarakat yang sempat terbelah selama Pilpres 2019 kembali bersatu.
"Karena kebutuhan untuk mengatasi problem bangsa akibat keterbelahan pascapilpres 2019. Negara tidak boleh pecah dan terbelah sehingga dibutuhkan jiwa besar Pak Prabowo untuk bersedia bergabung dalam pemerintahan Jokowi," katanya, Rabu, 13 Desember 2023.
Menurutnya, Prabowo tidak berniat mencari keuntungan, melainkan ingin menjaga persatuan. Dia memastikan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) itu berkomitmen melindungi masa depan demokrasi tanah air.
"Tapi ini Pak Prabowo tidak sama sekali. Berangkulan dengan Pak Jokowi dan membangun pemerintahan bersama," ujar Nusron.
Dia mengklaim, pemerintahan Jokowi terbukti damai dengan bergabungnya Prabowo. Di luar sana, dia kerap menemukan kasus lawan pemilu yang tak akur.***
Sentimen: positif (66%)