Sentimen
Positif (99%)
26 Mar 2024 : 15.09
Informasi Tambahan

Hewan: Harimau Sumatera

Kab/Kota: Sukabumi, Sukabumi Selatan

DNA Rambut Harimau di Sukabumi Mirip dengan Harimau Jawa dan Sumatra, Belum Punah?

26 Mar 2024 : 15.09 Views 14

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

DNA Rambut Harimau di Sukabumi Mirip dengan Harimau Jawa dan Sumatra, Belum Punah?

PIKIRAN RAKYAT - Sejak tahun 1980-an, Harimau Jawa Panthera tigris sondaica dikategorikan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Begitu juga dengan Harimau Bali P. tigris balica yang dinyatakan punah berdasarkan asesmen 2008 lalu.

Namun temuan baru muncul. Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan sehelai rambut Harimau Jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan desa di Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

Peneliti BRIN Wirdateti mengatakan rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan diduga mirip Harimau Jawa 19 Agustus 2019 malam. Diketahui, Ripi adalah penduduk lokal yang berdomisili di desa Cipeundeuy.

Berdasarkan serangkaian analisis DNA komprehensif, Wirdateti dan tim menyimpulkan bahwa sampel rambut yang ditemukan di Sukabumi Selatan itu merupakan species Panthera tigris sondaica atau Harimau Jawa. Hewan ini termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada tahun 1930.

Selain rambut, ditemukan juga bekas cakaran mirip harimau yang mendorong tim melakukan observasi lanjutan.

Perbandingan Sampel

Identifikasi awal Wirdateti bersama tim adalah melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan dengan spesimen Harimau Jawa koleksi MZB. Setelah itu, beberapa subspesies seperti Harimau Bengal, Amur dan Sumatra, serta Macan Tutul Jawa digunakan sebagai kontrol.

Hasilnya, sampel rambut Harimau di Sukabumi 97,06 persen mirip dengan Harimau Sumatera, dan 96,87 persen mirip dengan Harimau Benggala. Sedangkan spesimen Harimau Jawa koleksi MZB memiliki 98,23 persen kemiripan dengan Harimau Sumatera.

Sementara hasil studi pohon filogenetik menunjukkan bahwa sampel rambut Harimau Sukabumi dan spesimen harimau koleksi MZB berada dalam kelompok yang sama, tetapi terpisah dari kelompok subspesies harimau lain.

Wawancana dengan Pelapor

Wirdateti juga melakukan wawancara mendalam dengan Ripi Yanuar Fajar yang melihat harimau tersebut. Wawancara dilakukan pada 15-19 Juni 2022 di lokasi temuan sampel rambut.

Hasilnya, analisis genetik DNA memiliki tingkat sensitivitas yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan konservasi dan mengklarifikasi ketidakpastian taksonomi. Peneliti juga perlu merekonstruksi filogeografi dan demografi untuk menyelidiki nenek moyang genetik subspesies.

Ekstraksi DNA total tersebut menggunakan Dneasy Blood & Tissue Kit sesuai protokol yang telah dimodifikasi dengan menambahkan proteinase karena tingginya kandungan protein dalam rambut.

“Amplifikasi PCR seluruh sitokrom b mtDNA dilakukan dengan primer khusus untuk harimau. Selanjutnya, seluruh hasil sekuens nukleotida disimpan menggunakan BioEdit dan diserahkan ke GenBank. Urutan komplemen antara primer forward dan reverse diedit menggunakan Chromas Pro. Semua urutan nukelotida dugaan Harimau Jawa dibandingkan dengan data sekuen Genbank National Center for Biotechnology Information (NCBI). Penyelarasan DNA dilakukan menggunakan Clustal X dan data dianalisis menggunakan MEGA,” kata Wirdateti dalam keterangan resminya.

Sentimen: positif (99.9%)