Sentimen
Jalan di IKN Akan Miliki Jalur Penyeberangan Satwa Liar
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan membangun jalur bawah tanah dan overpass untuk penyeberangan satwa di jalan Tol Kariangau sebagai bagian dari pembangunan ibu kota negara baru.
Langkah ini diambil untuk memperhatikan keanekaragaman hayati. Kolaborasi dilakukan antara OIKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memastikan terjaganya habitat satwa di area Ibu Kota Nusantara.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Pungky Widiaryanto, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa underpass penyeberangan satwa ini salah satunya akan dibangun di jalan Tol Kariangau.
“Jadi untuk beberapa satwa lintasannya ada di atas (jalan), beberapa satwa lintasannya ada di bawah (jalan). Ini sudah dilakukan survei, baik survei bentang alam maupun survei satwa yang melintas di area tersebut,” ucap Pungky, dikutip ANTARA, Senin, (25/3/2024).
Dalam upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati di IKN, Pungky menjelaskan bahwa OIKN juga telah meningkatkan status Teluk Balikpapan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung.
Tak hanya itu, OIKN juga mengubah rencana pembangunan jembatan di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) menjadi terowongan.
Menurut Pungky, langkah tersebut dilakukan karena Teluk Balikpapan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan hutan mangrove yang masih tebal dan berperan penting dalam penyerapan karbon.
OIKN pada Senin memperkenalkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk menjaga kelestarian hayati di tengah pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
Menurut data OIKN, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 km dari kota Nusantara.
Sebanyak 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi), 1.369 spesies ikan, dan 735 spesies tumbuhan.
Selain itu, terdapat 440 spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Ini menunjukkan bahwa spesies-spesies tersebut dalam kondisi rentan dan terancam punah dan membutuhkan upaya konservasi. (*)
Sentimen: positif (33.3%)