PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) kembali diperbincangkan publik. Tol Geraci ini akan jadi tol terpanjang di Indonesia, lantas berapa panjang Tol Getaci?

Pembangunan Tol getaci didukung banyak pihak lantaran adanya Tol Getaci akan memudahkan akses jalan yang menghubungkan dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dari Jawa Barat, Tol Getaci akan dimulai dari Gedebage, dan akan berakhir di Jawa Tengah tepatnya di Cilacap.

Total panjang Tol Getaci diprediksi sepanjang 206,65 kilometer. Panjang Tol Getaci secara otomatis akan menggantikan posisi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sebagai Tol terpanjang di Indonesia (189 kilometer).

Baca Juga: Rekrutmen Bersama BUMN 2024: Daftar 4 Dokumen Wajib untuk Registrasi Online

Masa pengusahaan Jalan Tol Getaci adalah selama 40 tahun, terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp56,20 Triliun. Jalan tol Getaci akan terbagi menjadi empat seksi, yaitu:

- Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km

- Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km

- Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km

- Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km

Untuk Seksi 1 dan 2, jadwal pembebasan tanah ditargetkan Januari 2021 hingga Oktober 2022. Sedangkan jadwal konstruksi adalah April 2022 hingga Juni 2024. Proyek ini ditargetkan bisa berjalan pada Juli 2024.

Untuk Seksi 3 dan 4, jadwal pembebasan tanah ditargetkan 2026 hingga 2027. Sedangkan jadwal konstruksi adalah April 2027 hingga Juni 2029. Proyek ini ditargetkan bisa operasi pada Juli 2029.

Baca Juga: Isuzu Beri Mudik Lebaran Gratis Bagi Supir Truk, Tujuan Jawa hingga Sumatera

Ada Lelang Ulang Pembangunan

Tol Getaci masih belum bisa dipastikan siapa yang hendak memegang. Pasalnya, tol ini masih dalam proses tender (lelang) ulang untuk penentuan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Pada pelelangan Tol Getaci pertama, 2021 silam, konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap atau JGC sempat ditetapkan sebagai pemenang.

Konsorsium itu meliputi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Namun, JGC terlambat dalam memenuhi financial close (pemenuhan pembiayaan) sebagaimana batas waktu yang disepakati. Pelelangan ulang pun tak dapat dihindarkan.

"Sampai saat ini, belum ada yang bisa disampaikan karena prosesnya masih disana (Badan Pengatur Jalan Tol/BPJT)," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, usai konferensi pers di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.***