Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji, vaksinasi
Kemenkes Minta Calon Jemaah Haji Jaga Kesehatan Sebelum Pemberangkatan
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

JAKARTA-- Kementerian Kesehatan melalui Pusat Kesehatan Haji terus melakukan berbagai persiapan menjelang pemberangkatan calon jemaah haji pada pertengahan Mei 2024.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Lilik Mahendro Susilo mengatakan, beragam persiapan di bidang kesehatan dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko jemaah haji baik di dalam maupun luar negeri.
"Di asrama haji misalnya, tim memastikan fasilitas yang digunakan layak. Tim memastikan lokasi asrama sudah layak sejak enam bulan sebelum pelaksanaan pemberangkatan," katanya saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Selanjutnya, Puskeshaji akan memastikan satu bulan sebelum pemberangkatan asrama akan diinspeksi kembali. Kemudian, satu hari sebelum digunakan akan dilakukan pemeriksaan terakhir.
Pihaknya juga akan melakukan pembinaan kesehatan di masa pemberangkatan jika calon jemaah haji sudah melakukan pelunasan.
Puskeshaji akan melakukan manasik kesehatan, di mana selama delapan kali akan diperiksa rutin dan memastikan kesiapan fisik sebelum pemberangkatan.
"Adapun untuk petugas istithaah melebihi jemaah haji, harus dua kali lipat kesehatannya. Mestinya menggunakan standar maksimal," katanya.
Tim kesehatan akan bergabung dengan kloter sebanyak tiga petugas. Mereka akan mengawal jamaah selama 24 jam mulai berangkat ke Arab Saudi hingga kembali ke Tanah Air.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya transmisi penyakit menular maka calon jemaah haji harus melakukan vaksinasi.
"Calon jemaah disyaratkan untuk vaksin, karena dari Arab Saudi mensyaratkan vaksin meningitis. Menjelang pemvisaan akan mendapatkan vaksin meningitis gratis," katanya.
Di samping vaksin meningitis, kata dia, ada juga vaksin khusus, seperti vaksin polio di jawa Timur.
Dia pun menganjurkan calon jemaah haji juga dianjurkan untuk divaksin influenza dan pneumonia.
"Ini upaya menjaga calon jemaah haji man. Karena sering terjadi ada kasus pneumonia dan meningitis. Ketika berangkat terlindungi maka pulang mudah-mudahan aman," katanya.
Sampai saat ini para calon jemaah di daerah masih dipantau oleh petugas kesehatan daerah. Mereka diharapkan dengan sukarela mengikuti bimbingan kesehatan dengan Kemenkes.
"Para jemaah haji ketika mengikuti Armuzna maka dalam puncak kebugaran. Maka kami mohon bapak ibu petugas bisa menjadi petugas promosi kesehatan terutama aktivitas pra-Armuzna biar jemaah tidak lelah," ujarnya.
Adapun, sebanyak 200.362 jemaah yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pelunasan tahap 1. Sebanyak 76 persen di antaranya memiliki risiko tinggi, Bali paling tinggi kesehatannya, sedangkan DKI Jakarta paling rendah.
Dari data Kemenkes calon jemaah haji paling banyak membawa penyakit dispirdemia sebanyak 73.517 orang.***
Sentimen: positif (100%)