Sentimen
Positif (99%)
21 Mar 2024 : 23.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: Demam berdarah dengue

Tokoh Terkait

Kasus DBD Naik, Dinkes Kota Bandung Siagakan Rumah Sakit

21 Mar 2024 : 23.30 Views 8

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Kasus DBD Naik, Dinkes Kota Bandung Siagakan Rumah Sakit

CIBEUNYING KIDUL, AYOBANDUNG.COM -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mulai mengintensifkan koordinasi antar rumah sakit mengantisipasi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD).

“Memang saat ini tren kasus DBD naik, tapi kami sudah mengadakan pertemuan. Intinya kami sudah siagakan rumah sakit,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, Deborah Johana Rattu.

Dinkes Kota Bandung mengaku tidak ada ruangan khusus untuk DBD ini. Karena kasus tersebut bukan penyakit menular. Sehingga penanganan pasien rawat inap, digabungkan dengan pasien lainnya.

Kendati begitu, dia meminta masyarakat tidak panik atas kenaikan kasus DBD di Kota Bandung. Masyarakat diminta tetap melakukan kebiasaan hidup bersih dengan menerapkan 3M (Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas).

“Pastinya tetap harus lakukan 3M. Apapun itu, kalau kita bisa cegah apalagi DBD yang tiap tahun memang ada,” kata dia.

Sementara itu, dalam siaran pers Humas Pemkot Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membentuk tim teknis untuk penyelenggaraan implementasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) dengan metode Wolbachia. Tim teknis ini diharapkan dapat bekerja secara efektif dan kolaboratif untuk menangani permasalahan DBD di Kota Bandung dengan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, Asep Gufron menjelaskan, setiap tahun kasus DBD di Kota Bandung cukup tinggi dan harus segera ditanggulangi.

Baca Juga: Buruh Tuntut Keluarkan Kepgub Skala Upah, Bey Machmudin Tetap Tolak Aspirasi

"Tiap tahun Kota Bandung terindikasi tinggi kasus DBD, dan kita petakan kecamatan Ujungberung itu yang paling banyak," ujar Asep.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian memaparkan, Wolbachia bukanlah rekayasa genetik melainkan bakteri alami yang memang ada pada serangga.

"Wolbachia adalah bakteri alami yang ada pada 60 persen serangga seperti Lalat Buah, kupu-kupu, ngengat dan lain lain. Namun pada nyamuk belum ada, sehingga diperlukan metode ini," jelasnya.

Anhar juga mempertegas hasil riset yang menyatakan, bakteri Wolbachia tidak akan bisa hidup pada tubuh manusia atau mahluk hidup selain serangga.

"Wolbachia tidak dapat bertahan di luar tubuh serangga, tidak dapat berpindah kepada tubuh manusia ataupun hewan ternak sehingga tidak berbahaya," ucapnya.***

Sentimen: positif (99.6%)