Kabarnya, dana pembangunan jembatan layang di Kota Bandung ini berhasil dipangkas dari Rp100 miliar jadi hanya butuh Rp33 miliar saja.

Sehingga, dana untuk membangun 30 titik jembatan layang bisa mencapai Rp3 triliun.

Kemudian, Pemprov Jawa Barat mengupayakan inovasi pembangunan jembatan layang agar tidak menelan dana yang besar.

Baca Juga: Ada Kuota 175 Orang untuk Mudik Gratis Tujuan Yogyakarta dari Kabupaten Bandung

Pemprov Jabar akhirnya membangun jembatan layang di Kota Bandung menggunakan teknologi baru yang berhasil memangkas dana menjadi lebih kecil.

Jembatan layang di Kota Bandung ini dibangun dengan menggunakan teknologi Foamy Concrete dan Baja Lengkung.

Uniknya, jembatan layang ini menjadi jembatan pertama yang menggunakan teknologi tersebut.

Penggunaan teknologi tersebut membuat dana pembangunan jembatan layang di Jawa Barat menjadi sepertiga lebih murah.

Baca Juga: Destinasi Jogging dengan Nuansa Alam yang Menyegarkan di Kota Bandung

Diketahui, dana pembangunan jembatan layang di Jawa Barat ini berhasil dibangun hanya dengan Rp33 miliar.

Tidak hanya itu, penggunaan teknologi Foamy Concrete dan Baja Lengkung juga membuat waktu pengerjaan jembatan ini jadi hanya setengah dari waktu normal.

Jembatan layang di Kota Bandung ini dibangun hanya dalam waktu enam bulan.

Menurut mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dana pembangunan normal untuk 30 titik jembatan layang bisa mencapai Rp3 triliun.

Namun, dengan menggunakan teknologi baru tersebut, biaya pembangunan bisa hanya dengan Rp1 triliun untuk semua jembatan layang di Kota Bandung.

Baca Juga: Jembatan Layang Terpanjang Kedua di Indonesia Ada di Bandung, Panjangnya 2,8 KM, Pantas Jadi Ikon Kota

Jembatan layang pertama yang menggunakan teknologi struktur baja bergelombang ini dibangun membentang sepanjang 22 meter.

Jembatan layang di Kota Bandung ini dibangun untuk mengatasi kemacetan di persimpangan Antapani, tepatnya di Jalan Antapani hingga Terusan Jalan Jakarta.

Sehingga, nama jembatan layang ini adalah Jembatan Layang Antapani.

Namun, nama jembatan layang ini kemudian diganti menjadi Jembatan Layang Jaksa Agung R. Soeprapto.

Flyover Antapani- Inilah 5 kecamatan paling ramai di Kota Bandung. Bukan Buah Batu atau Gedebage. Nomor 1 paling padat. (bandung.go.id)

Diketahui, Jaksa Agung R. Soeprapto merupakan sosok panutan bagi para jaksa yang tersebar di Indonesia.

Bahkan, Jaksa Agung R. Soeprapto dijuluki sebagai Bapak Kejaksaan RI.

Penggantian nama jembatan ini merupakan bentuk penghormatan warga Kota Bandung untuk mengenang jasa Jaksa Agung R. Soeprapto.

Demikian informasi mengenai jembatan layang di Kota Bandung yang sukses dibangun dengan memangkas dana pembangunan dari Rp100 miliar menjadi cuma Rp33 miliar. ***