PIKIRAN RAKYAT - Airlangga Hartarto tampak enggan mengomentari terkait dengan munculnya isu kelayakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum Golongan Karya (Ketum Golkar).

Sebelumnya beredar isu bahwa Jokowi diperkirakan akan memimpin koalisi besar sehingga layak untuk menjadi Ketum Golkar. Airlangga Hartarto pun memberikan respon singkat saat ditanya akan hal ini.

Airlangga Hartarto justru menyebut sebelumnya bahkan belum pernah ada pembicaraan soal isu Jokowi yang layak menjadi Ketum Golkar.

Menanggapi hal ini, Airlangga Hartarto justru meminta wartawan untuk menanyakan soal isu Jokowi tersebut kepada Ridwan Hisjam, bukan malah kepada dirinya.

Baca Juga: Jokowi Bakal Pimpin Koalisi Besar dan Jadi Ketum Golkar? Begini Kata Airlangga Hartarto

Karena seperti diketahui bahwa Ridwan Hisjam merupakan pihak yang menyebut bahwa Jokowi pernah menjadi kader Golkar tahun 1997.

"Ya itu tanya sama Ridwan Hisjam," ungkap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dikutip PikiranRakyat.com dari laman ANTARA.

Tak hanya itu,  Menteri Koordinator bidang Perekonomian ini juga menanggapi soal Jokowi yang diprediksi akan memimpin koalisi besar,  dengan menyebut bahwa hingga kini belum ada pembicaraan soal sang presiden terkait isu tersebut.

"Belum pernah ada pembicaraan," kata Airlangga.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Heran Ada Isu Jokowi Ketum Golkar hingga Pimpin Koalisi Besar

Isu Ketum Golkar

Akhir-akhir ini isu terkait siapa yang akan menjadi Ketua Umum Golkar mencuat ke publik dan ramai diperbincangkan, terlebih ada nama-nama potensial yang dianggap layak maju menjadi pemimpin pastai besar satu ini, seperti Jokowi.

Salah satu lainnya yang menyita perhatian yakni terkait anak Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka yang dinilai berpotensi untuk menjadi Ketum Golkar selanjutnya.

Gibran dinilai layak jadi Ketum Golkar karena posisinya sebagai pemuda yang berpengaruh sehingga bisa memancing pemuda lainnya untuk kut andil dalam politik sehingga menciptakan perubahan baru.

Baca Juga: Sinyal Jokowi Gabung Golkar Menguat, PDIP Sebut Politik Tak Sekadar Elektoral

Tak hanya itu, kemungkinan besar terpilihnya Gibran sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia juga menjadi pengaruh yang besar jika ia bisa menjadi Ketum Golkar.

Meski begitu, ini hanyalah sebuah pendapat saja. Karena banyak pengamat lainnya yang justru kontra dengan penilaian tersebut mengingat Gibran dinilai belum banyak pengalaman dalam bidang politik meski sudah menjadi Wali Kota Solo.

Gigran dinilai masih belum memiliki kapasitas untuk memimpin partai sebesar Golkar, dan dianggap masih banyak senior yang lebih layak menjadi Ketum partai tersebut.***