Sentimen
Positif (99%)
20 Mar 2024 : 11.34
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi, Ramadhan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: bandung, Semarang, Cawang, Purwakarta

Partai Terkait

Pemudik Lebih Pilih Kereta Api dan Bus, One Way Tak Berlaku di Tol Japek

20 Mar 2024 : 11.34 Views 19

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pemudik Lebih Pilih Kereta Api dan Bus, One Way Tak Berlaku di Tol Japek

PIKIRAN RAKYAT - Survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran 2024 memperkirakan moda transportasi umum menjadi favorit pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. Potensi itu perlu ditunjang dengan pengaturan khusus agar berjalan aman dan lancar.

“Pemerintah harus jujur pada publik, kapasitas infrastruktur transportasi tidak direncanakan untuk kondisi mudik lebaran,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, Selasa, 19 Maret 2024.

Melalui keterangan tertulisnya, ia memberikan masukan untuk pemerintah dan pemangku kebijakan terkait. Pemerintah diminta memberikan informasi kepada publik apabila perjalanan tidak selancar hari biasa pada saat musim mudik.

Mengutip hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pemudik yang memilih moda transportasi umum. yakni, Kereta Api antarkota mencapai 39,32 juta orang (20.30%) dan bus 37,61 juta orang (19,37%).

Baca Juga: Puluhan Sapi Potong di Kuningan Terdeteksi PMK Jelang Lebaran, Diskanak Gencarkan Vaksinasi

Sedangkan, pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat pribadi diperkirakan 35,42 juta orang (18,29%) dan sepeda motor 31,12 juta orang (16,07%). “Berkebalikan dengan tahun-tahun sebelumnya, pilihan kendaraan pribadi menjadi favorit,” ujar Djoko.

Pada Lebaran 1444/2023 lalu, ia menyebutkan pengguna mobil pribadi mencapai 27,32 juta (22,1%) disusul sepeda motor dengan 23,13 juta orang (20,3%). Sedangkan penumpang bus sekitar 22,77 juta orang (18,4%) dan KA antarkota hanya 14,47 juta orang (11,69%).

Salah satu transportasi umum yang mulai melayani penumpang pada arus mudik lebaran kali ini adalah kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Djoko menyebutkan kereta cepat Whoosh diperkirakan diminati 1,42 juta orang (0,73% pemudik).

Baca Juga: 2 Menteri PKB Menghadap Jokowi, Syaiful Huda: Bukan Konteks 'Menggoda'

Namun, untuk moda transportasi antarkota hingga ke wilayah pedesaan dinilai belum tersedia secara menyeluruh.

“Tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan transportasi umum antarkota. Juga transportasi umum di daerah segera dibenahi,” katanya.

Melihat potensi penumpang bus yang banyak, Djoko turut menyoroti rencana pengaturan lalu lintas di ruas jalan tol. Khususnya, rekayasa lalu lintas satu arah (one way) di ruas jalan tol Trans Jawa dari kilometer 72 Tol Cikopo-Palimanan hingga Km 414 Tol Semarang.

“Kebijakan rekayasa lalu lintas searah (one way) di jalan tol harus dipikir masak-masak, supaya bus yang akan kembali ke Jakarta tidak terhambat dan penumpang tidak menunggu lama di terminal penumpang,” tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Bocoran Tertawan Hati 19 Maret 2024: Alya Kritis Tergeletak di Aspal, Mario Curiga Alya-Alyssa Saudara Kembar

Tol Japek Tidak One Way

Sementara itu, integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) diklaim terbukti memangkas waktu perjalanan kendaraan pribadi hingga 60%. Hal itu diungkapkan Direktur Bisnis PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), Pratomo Bimawan beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan efisiensi waktu itu berdasarkan hitungan dalam kondisi lalu lintas normal menggunakan aplikasi peta digital. Perjalanan dilakukan dari Interchange Cawang menuju Purwakarta menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui Jalan Layang MBZ.

Dalam simulasi itu, pengguna jalan akan menempuh perjalanan menuju Purwakarta sejauh 87,7 Km dengan waktu tempuh hanya 67 menit. Jika dibandingkan dengan melalui jalur Pantura (non tol), perjalanan menempuh jarak 98,1 Km selama lebih dari tiga 3 jam.

Baca Juga: Apakah Suntik atau Infus Membatalkan Puasa Ramadhan 2024?

Bimawan juga menjelaskan hitungan jumlah kendaraan pada satu segmen jalan dalam satu waktu dibandingkan dengan kapasitas jalan atau volume per kapita (V/C ratio). Pada 2019, Jalan Tol Jakarta-Cikampek mencapai 0,59 dengan kecepatan tempuh rata-rata sekitar 39,83 kilometer per jam.

Semenjak Jalan Layang MBZ dioperasikan, kecepatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diklaim membaik dari aspek distribusi kendaraan. Menurutnya, data V/C ratio Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada 2023 tercatat sebesar 0,71.

“Walaupun terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan pada puncak arus mudik Lebaran 2023, yaitu meningkat sebesar 21,3% dari tahun 2019, rekayasa lalu lintas yang diberlakukan adalah contra flow sehingga Jalan Tol Jakarta-Cikampek tetap dapat melayani arus lalu lintas dari Bandung ke arah Jakarta,” tuturnya.

Padahal, pada 2019 dan 2022, rekayasa lalu lintas one way diberlakukan di Jalan Tol Japek. Oleh karena itu, Bimawan meyakinkan pengoperasian Tol Japek yang terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ terbukti berhasil menambah laju kecepatan kendaraan menjadi 47,81 kilometer per jam.***

Sentimen: positif (99.8%)