PIKIRAN RAKYAT – Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar mengatakan partainya tidak keberatan menjadi oposisi jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai pemenang Pemilu 2024 oleh KPU. Berpengalaman menjadi oposisi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, PKS tak khawatir jika peran tersebut diteruskan hingga tahun 2029.

“Di oposisi (atau) enggak di oposisi, jam terbangnya sudah cukup. Kalau memang harus kembali ke oposisi, kita juga enggak ada kesulitan. (Kalau) kita kembali kepada pemerintah, kita pun juga enggak ada kesulitan,” kata Aboe di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta.

Namun, PKS akan mengumumkan keputusan finalnya setelah menggelar Majelis Syuro beberapa waktu ke depan.

“Tinggal permasalahannya adalah kita lihat dari hasil besok, baru kalau watak dan karakter PKS selalu keputusan itu di Majelis Syuro. Nanti keputusannya mau ke mana, arahnya bagaimana, dan sebagainya, kita lihat maslahatnya,” ujarnya.

Aboe lalu menyinggung pentingnya peran oposisi dalam suatu pemerintahan. Dia khawatir jika tidak ada partai politik yang memilih menjadi oposisi, maka pemerintah akan sulit dikendalikan.

“Tapi memang kalau satu negara tidak ada oposisi, enggak malu apa kita di mata dunia? Ini negara apa? Gak ada yang check and balance, enggak ada yang kontrol jadi semuanya manut,” kata Aboe.

Anggota DPR Komisi III itu berharap beberapa partai akan memilih jadi oposisi guna mengimbangi kekuasaan presiden dan wakil presiden terpilih.

“Kita lihat saja, semoga masih ada partai-partai yang berkeinginan untuk mengontrol pemerintahan, ada pun PKS sendiri kita tunggu pada waktunya,” ujar Aboe.

Oposisi Sampai 2024

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menegaskan partainya konsisten berperan sebagai oposisi hingga tahun 2024.

"Di Majelis Syuro itu ada beberapa yang sudah kita putuskan. Pertama, PKS konsisten menjadi oposisi sampai 2024," kata Kholid dalam acara Diskusi KedaiKOPI di Hotel Amaris, Jakarta Pusat, Minggu, 23 Oktober 2023.

Keputusan tersebut telah menjadi keputusan Majelis Syuro PKS. Pasalnya, menurut Kholid, melahirkan pemimpin merupakan fungsi dasar partai politik (parpol).

"Ini yang penting sehingga sangat wajar ketika partai politik itu maka dia rekrutmen pemimpin dan dia melahirkan pemimpin," ujarnya.