Luhut Akui Kerja Pemerintah Belum Sempurna: Kalau Sempurna, Kau di Surga Aja Nanti
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan mengakui kerja pemerintah belum mencapai kata sempurna. Namun, bukan berarti tidak ada upaya yang dilakukan.
Salah satunya adalah dengan rancangan Undang-Undang P3DN. Program P3DN merupakan upaya Pemerintah untuk mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor.
Aturan itu bertujuan untuk melindungi masyarakat Indonesia. Apalagi, jika pemerintahan yang akan datang memiliki oknum-oknum yang tidak menginginkan program itu terjadi.
"Ini maksud kita sebenarnya juga untuk melindungi. jangan nanti pemerintahan yang akan datang, ada oknum-oknum di sana lagi pengen tidak terjadi. karena orang suka kekacauan itu di mana dia bisa hidup di sana," tutur Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri (PDN) Tahun 2024 di Bali, Kamis 7 Maret 2024.
Dia pun mengatakan, pemerintah terus berusaha memperbaiki berbagai hal yang belum sempurna. Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan teknologi.
"Kita jangan, kita harus bikin Negeri kita tertib makanya. Gov-Tech itu digitalisasi, itu kunci. Kita udah hilirisasi, udah ini, semua kita masuk terus. Ini e-katalog gak boleh berhenti, masih terus kita perbaiki di sana-sini," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kalau sempurna ya pasti belum lah. Kalau sempurna, kau di surga aja nanti. Siapa yang mau ke surga duluan? Silakan," katanya menambahkan.
Berilah Kritik yang Membangun
Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta seluruh pihak untuk kompak dalam memajukan Indonesia. Jika belum menguasai suatu bidang, tidak masalah untuk 'menyontek' kepada yang lebih ahli.
"Kita adjust (sesuaikan) kiri-kanan kita untuk kepentingan nasional. Kenapa susah amat?" ucapnya.
"kita harus kompak itu, kita harus saling mengingatkan, bukan tidak boleh dikritik. Kita berikan kritik-kritik membangun untuk Republik Indonesia," ujar Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan.
Dia pun menyinggung bagaimana publik pesimistis kala e-katalog pertama kali diluncurkan pada dua tahun lalu. Namun sekarang, justru hasilnya bisa dikatakan baik.
"Walau pun kita belum semuanya puas karena saya minta Pak Ateh 'Pak Ateh audit itu benar enggak buatan dalam negeri?' terus beliau bilang 'Pak, ini ada juga yang masih tak jelas'. Saya bilang, 'gas saja, gak usah takut kamu'," tutur Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kelapa sawit sama juga gitu, 'gas saja!' saya bilang. Sepanjang Kita tidak ada Conflict of Interest dan itu kepentingan nasional, Kenapa mesti takut? kan kita yang punya, kan kita buat untuk sama-sama, yang ngatur kita-kita juga sama-sama," katanya.
"Jadi saya titip, kita harus bicara betul-betul proaktif membuat yang terbaik buat negara ini," ucapnya menambahkan.
Minta Tukang Kritik Pindah dari Indonesia
Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta masyarakat untuk tidak terlalu 'jahat' dalam mengkritik pemerintah. Jika hanya bisa menjelek-jelekkan, lebih baik pindah dari Bumi Pertiwi.
"Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia, kita kritik bangsa kita tapi kritik yang membangun," ucapnya.
"Jangan kritik merasa semua jelek, semua jelek. Kalau jelek pindah aja kau dari Indonesia ini," kata Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan.
Dia pun terdengar 'ngegas' mengungkapkan rasa kesalnya kepada para tukang kritik. Salah satunya, terhadap mantan pejabat yang ketika memiliki jabatan kinerjanya juga tidak bagus.
"Saya suka kesal juga kadang-kadang, bilang 'ini kurang, ini kurang'. Alah, aku tanya juga, ku lihat dulu waktu dia jadi pejabat Apa kerjanya? Tak jelas juga," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan, jangan sombonglah kau bicara-bicara, kritik-kritik. You have done nothing (anda tidak melakukan apa-apa) atau mungkin kau juga mencuri waktu kau menjabat," tuturnya menambahkan.***
Sentimen: negatif (88.9%)