Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tuban, Kwitang, New York
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Buku Nasab Habib Disimpan di Tempat Terkunci, Cuma Orang Tertentu yang Bisa Mengaksesnya
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Pencatatan nasab habib atau keturunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dari garis keturunan Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra. Habib merupakan panggilan akrab kepada keturunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, resminya disebut sayyid untuk lelaki dan sayyidah untuk perempuan.
Pencatatan nasab keturunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu dilakukan sejak 27 Desember 1928 oleh Rabithah Alawiyah. Salah satu misi dari pencatatan nasab itu adalah untuk memperkuat tali persaudaraan antara sayyid dan orang Arab Hadrami lainnya.
Ketua Departemen Hukum dan Legal Rabithah Alawiyah Ahmad Ramzy Ba'abud bilang, pihaknya memiliki mekanisme resmi untuk para keturunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang kepengin mendaftar. Ada formulir yang disediakan di situs web resmi. Formulir yang sudah diisi bisa di serahkan kepada Dewan Pimpinan Cabang Rabithah Alawiyah.
Orang yang melakukan pendaftaran tak bisa asal klaim, mesti menyertakan bukti. Pendaftar harus menyertakan dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan menyebutkan silsilah sampai kakek kelima.
Setelah itu, Maktab Daimi bakal memverifikasi informasi itu melalui buku induk nasab. Dalam buku itu, terdapat catatan garis keturunan yang sudah dikumpulkan selama ini.
Pendaftar baru dapat menerima buku nasab yang juga berfungsi sebagai kartu identitas mereka ketika garis keturunan dikonfirmasi.
Disimpan di tempat terkunci
Habib Ali Kwitang, salah satu habib pejuang kemerdekaan yang paling disegani di masa awal kemerdekaan.
Antropolog dari New York University Ismail Fajrie bilang, nasab itu sangat dijaga, tidak bisa diakses secara terbuka.
"Buku-buku nasab itu disimpan di tempat terkunci dan hanya satu-dua orang yang bisa mengaksesnya, karena itu memang adalah hak dari pemilik nasab saja," kata dia.
Nasab itu masih dianggap sangat bermartabat hingga sekarang. Hal itu menjadi salah satu modal yang diperlukan untuk menggaet kekuasaan religius, seperti membuka Majelis Ta'lim.
"Tidak heran dulu pun banyak sultan-sultan di Indonesia menikahkan putri-putri mereka dengan seorang habib untuk mendapatkan nasab itu," kata Fajrie.
Karena masyarakat
Pimpinan Majelis Ta'lim Wal Maulid Ar Ridwan Habib Hussein bin Hasyim Ba’agil menitipkan kain penutup makam Rasul untuk Presiden Joko Widodo yang diserahkan kepada Ketua Umum PSI yang juga anak Jokowi, Kaesang Pangarep di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu 2 Desember 2023.
Fajrie bilang, titel habib sebenarnya tak memiliki hak istimewa apa pun. Namun, pengakuan masyarakat yang membikin titel habib masih dipandang penting.
"Bagi masyarakat tradisional masih menganggap hal itu penting, tapi bagi masyarakat perkotaan kan hal itu kurang penting. Tapi memang di beberapa tradisi dan kultur di Indonesia itu dianggap sebagai sesuatu yang patut dihormati," tuturnya, seperti dilaporkan BBC News Indonesia.
Antropolog dari New York University itu juga bilang, sejak masa lampau, titel habib juga diincar para penguasa sebagai legitimasi kekuasaan.***
Sentimen: positif (98.3%)