Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangerang
Tokoh Terkait
Makan Siang Gratis dari BOS, FSGI Lantang Suarakan Penolakan
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wacana pengalihan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menjalankan program makan siang gratis di sekolah, terus menuai penolakan dari kalangan guru.
Suara penolakan terbaru datang dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Mereka tegas menolak wacana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis milik Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan bahwa tidak semua sekolah di Indonesia mendapatkan dana BOS afirmasi. Menurut dia, selama ini BOS afirmasi hanya diberikan kepada sekolah-sekolah tersentuh saja, misalnya sekolah di wilayah tertinggal.
Meskipun tidak berada di daerah tertinggal, memang ada sejumlah sekolah yang mendapatkan BOS afirmasi. Namun, jumlah yang mendapatkan BOS afirmasi hanya sedikit sekolah. Adapun besaran jumlah BOS biasanya hanya puluhan juta.
Jarang yang jumlahnya mencapai ratusan juta. Mungkin kisaran umumnya hanya kurang lebih Rp 100 juta per tahun.
Retno pun mempertanyakan apakah anggaran sebesar itu cukup membiayai makan siang gratis selama satu tahun.
"Lalu, bagaimana dengan sekolah yang tidak mendapatkan BOS afirmasi, akan menggunakan anggaran dari mana untuk makan siang gratis di sekolahnya?” kata Retno dalam keterangannya, dilansir dari jpnn, Minggu (3/3).
Dia menjelaskan bahwa saat ini dana BOS reguler masih minim. Besaran dana BOS yang dikelola sekolah sangat bergantung pada jumlah peserta didiknya. Makin banyak peserta didik, maka kian besar jumlah dana BOS yang diterima sekolah.
“Begitupun sebaliknya, makin sedikit jumlah peserta didik, maka makin kecil pula dana yang diterima. Selain itu, dana BOS yang selama ini dikelola sekolah juga masih perlu ditambah,” ungkap Retno.
Dia mengatakan bahwa jika dana BOS yang diterima besar, maka layanan pendidikan dapat berjalan baik.
Namun, lanjut Retno, jika dana BOS digunakan untuk makan siang gratis, dapat dipastikan jumlah yang diterima sekolah saat ini pastilah tidak cukup. Menurut dia, sekolah bahkan tidak dapat membeli ATK, membayar listrik, air, guru honor, dan lain-lain, karena habis buat makan siang gratis. Retno memerinci rata-rata kisaran dana BOS untuk setiap jenjang pendidikan saat ini.
Jenjang PAUD sebesar Rp 700 ribu per anak per tahun Jenjang SD Rp 900 ribu per anak per tahun Jenjang SMP Rp 1,1 juta per anak per tahun Jenjang SMA Rp 1,5 juta per anak per tahun Jenjang SMK Rp 1,6 juta per anak per tahun Jenjang SLB Rp 3,5 juta per anak per tahun.
“Total dana BOS yang digelontorkan Pemerintah Indonesia ke sekolah-sekolah saat ini hanya Rp 59,08 triliun per tahun, sementara anggaran makan siang gratis mencapai Rp 450 triliun per tahun,” kata Retno.
Oleh karena itu, lanjut dia, tidak mungkin dana BOS yang saat ini digelontorkan akan digunakan untuk membiayai makan siang gratis karena hal itu berarti menghentikan layanan pendidikan.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DKI Jakarta Ahmad, Zaki Iskandar ikut meninjau simulasi makan siang gratis bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2).
Setelah peninjauan, Zaki mengusulkan pendanaan program tersebut menggunakan BOS spesifik atau afirmatif. Melalui skema tersebut, dia mengeklaim pemantauan anggaran akan jelas dan tertib, serta bisa langsung dicairkan ke rekening sekolah terkait. (fajar)
Sentimen: positif (99.9%)