Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Washington, Ancol
Tokoh Terkait
Ridwan Kamil Pastikan IKN Tak Hanya Jadi Pusat Pemerintahan: Harus Tetap Ramai
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ditunjuk sebagai kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tugas utama Emil adalah untuk memastikan apa yang direncanakan di IKN harus sesuai yang dilakukan.
Ridwan Kamil baru-baru ini menjawab suara sumbang masyarakat tentang IKN. Salah satu yang dijawabnya adalah pertanyaan terkait apakah IKN nantinya hanya jadi pusat pemerintahan atau juga jadi pusat kota.
Dalam sebuah wawancara, Ridwan Kamil memastikan bahwa IKN tak hanya jadi pusat pemerintahan, tapi juga pusat kota. Pembangunan IKN berkiblat pada pembangunan Washington DC di Amerika Serikat yang sukses dan maju.
“IKN pusat pemerintahan atau kota? Kalau pusat pemerintahan itu cuma kumpulan kantor-kantor pemerintah, itu namanya Putra Jaya di Malaysia,” ujar Ridwan Kamil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bantah Tuduhan Publik Soal Pembangunan IKN yang Habiskan Hutan di Kalimantan
“IKN ini harus jadi kota, pusat pemerintahannya, pusat kotanya ada, orang-orang non PNS nya mendominasi, itu namanya Washington DC, the best capital in the world yang dibangun dari 0,” katanya menambahkan.
Nantinya akan dibangun berbagai fasilitas untuk masyarakat seperti stadion hingga mall. Kendati demikian, penduduk di IKN dibatasi maksimal 3 juta penduduk saja, karena lokasinya yang tak terlalu besar.
“IKN harus tetap ramai, oleh karena itu IKN didesain menjadi kota. Stadion ada, mall apa lagi, kesehatan pendidikan, saya usulin jaya ancol,” ucap Ridwan Kamil.
“IKN harus ada batas yang memadai, jangan kegedean. Makanya IKN ini segede kota Bandung lahannya, didesain untuk 2 juta sampai 3 juta penduduk saja,” tuturnya.
IKN diklaim tidak habiskan hutan
Ridwan Kamil juga membantah pembangunan IKN menghabiskan hutan di Kalimantan. Menurutnya, IKN dibangun di atas hutan eucalyptus, sehingga mudah ditanam kembali.
"Saya dulu menyangkanya juga gitu, ternyata tidak. Itu hutan, hutan kebun karena yang ditanam hanya ecalyptus yang tiap 6-7 tahun ditebang seluruh kawasannya, kemudian kayunya diambil, dijadiin kertas, jadiin tisu, jadiin produk-produk kertas,” ujar Ridwan Kamil.
"Kan tanam lagi dari nol, tumbuh lagi tiap 6 tahun, panen lagi, jadi itu bukan hutan lindung, bukan hutan yang keragaman, itu monokultur, sehingga cuma 1 jenis,” katanya menambahkan.
Emil menyatakan pemerintah berkomitmen untuk menghutankan kembali hutan komersial di sekitar IKN. Pemerintah disebut akan menanam 15 juta pohon dari berbagai varietas, sehingga hutan di IKN bisa jadi hutan tropis.
“Dibayangkan kalau itu berhasil, 5-10 tahun wajah hutannya gak homogen lagi, udah kayak hutan tropis,” ucap Ridwan Kamil, dikutip dari Instagram Ridwan Kamil, Minggu 3 Maret 2024.***
Sentimen: netral (88.3%)