Sentimen
Netral (88%)
2 Mar 2024 : 21.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cimahi

Tokoh Terkait

Prabowo Subianto: Akademisi Tinggi Pengetahuan, Tapi Tak Luas Pemahamannya

2 Mar 2024 : 21.00 Views 4

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Prabowo Subianto: Akademisi Tinggi Pengetahuan, Tapi Tak Luas Pemahamannya

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberikan kritik pada akademisi di awal Maret 2024. Ia menyebutkan banyak akademisi di Indonesia hanya tinggi pengetahuannya saja.

Prabowo yang juga calon presiden (capres) nomor urut 02 menyatakan memang benar masa depan Indonesia itu ada di kalangan para akademisi.

"Ya memang benar yang saya katakan dari dulu. Masa depan bangsa ditentukan perguruan tinggi," tuturnya dalam acara Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, di Cimahi Jumat 1 Maret 2024.

Sayangnya, menurut dia banyak akademisi yang memang tinggi pengetahuannya. Tapi tak luas pemahamannya.

"Tapi kadang-kadang, para akademisi hanya belajar dari satu sektor. Hanya belajar dari satu segi. Hanya melihat situasi dari satu aspek," katanya.

"Dan kadang-kadang justru seorang yang tinggi pendidikannya, tetapi tidak luas pemahamannya. Dia menguasai ilmunya, bidangnya, tapi dia tidak bisa melihat realita," ucap Prabowo Subianto.

Prabowo memberikan contoh soal ilmu politik.

"Begitu saudara keluar, melihat realitas sebenarnya. Mungkin saudara akan kaget," kata Menhan.

Ngikut Bangsa Lain

Prabowo Subianto juga menyatakan salah satu kurangnya kaum intelektual di dalam negeri adalah kurang percaya diri. Hal ini dibuktikan jika berbicara soal negara lain.

Negara lain sering mendikte apa yang harus dilakukan Indonesia. Apapun yang dikatakan langsung disepakati.

"Saudara-saudara sekalian, kita kadang kurang percaya diri. Termasuk para sarjana, guru besar, kita, kadang apa yang dikatakan oleh negara tertentu, kita iya aja terus," tuturnya.

Ia pun berharap masyarakat Indonesia dan juga akademisi lebih mau percaya lagi pada kemampuan bangsa. Ia juga tegaskan jika Indonesia harus mandiri.

"Untuk menghasilkan obat yang bisa terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia, kita butuh ahli kimia, kita harus bikin obat di Indonesia bukan impor obat lagi. Kita tidak bisa bergantung pada bangsa lain," katanya menegaskan.***

Sentimen: netral (88.3%)