PIKIRAN RAKYAT - Fenomena angin kencang menerjang wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024. Fenomena itu terjadi sekitar pukul 15.30 hingga 16.00 WIB, dengan kecepatan angin mencapai 36,8 km per jam.

Kelapa Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Asep Mahmud menyebut sekitar 497 rumah mengalami kerusakan akibat fenomena tersebut. Selain itu, 1.308 jiwa terdampak.

"Ada sekitar 223 rumah rusak berat, 208 rumah rusak sedang dan rusak ringan 66 rumah," katanya pada Kamis, 22 Februari 2024.

Baca Juga: Benarkah Angin Kencang di Rancaekek Bandung jadi Tornado Pertama di Indonesia?

Lantas apa itu angin puting beliung?

Angin Puting Beliung

Dilansir dari laman BMKG, angin puting beliung adalah fenomena angin kencang yang secara visual berputar menyerupai belalai. Fenomena ini biasanya menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian.

Mulanya, angin puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem.

Meski demikian, tidak semua angin CB bisa membentuk puting beliung karena bergantung pada kondisi liabilitas atmosfer.

Di sisi lain, fenomena angin kencang ini bisa terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya kurang dari 10 menit.

Adapun pospek secara umum untuk kemungkinan terjadinya dapat diidentifikasi secara general.

Puting beliung umumnya lebih sering terjadi saat periode peralihan musim. Namun tak menutup kemungkinan, fenomena ini juga terjadi saat periode musim hujan.***