Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: Labuan Bajo, Manggarai
Tokoh Terkait

Khoirunnisa Nur Agustyati

Lolly Suhenty
Bawaslu Komitmen Awasi Proses Rekapitulasi
Koran-Jakarta.com
Jenis Media: Nasional

JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen mengawasi proses rekapitulasi berjenjang Pemilu 2024 yang saat ini sedang berjalan di tingkat kecamatan.
"Sampai nanti selesai di tanggal 20 Maret, ya, untuk seluruh tahapan rekapitulasi ini menjadi tanggung jawab dan wewenang yang diberikan kepada Bawaslu," kata Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty saat dihubungi di Jakarta, kemarin.
Lolly menjelaskan bahwa pihaknya memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pengawasan pada seluruh tahapan Pemilu, termasuk tahapan rekapitulasi. Oleh sebab itu, dirinya mengaku bahwa Bawaslu telah menyiapkan beragam strategi terbaik.
"Tentu kami menyiapkan berbagai strategi terbaik. Selain melakukan pengawasan secara melekat, kami juga lalu meng-collect (mengumpulkan), mendokumentasi dengan upaya-upaya terbaik, sehingga kalau nanti ada perselisihan berkenaan dengan hasil, kami memiliki basis data yang akurat," ujarnya.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan pengawas pemilu harus sigap dalam proses rekapitulasi suara berjenjang pada Pemilu 2024.
Baca Juga :
Bawaslu Manggarai Barat Mulai Tertibkan APK di Labuan Bajo
"Pengawas pemilu penting untuk betul-betul bisa sigap kalau ada proses, misalnya ada suara yang ditukar, mereka sigap menyelesaikannya secara responsif karena itu yang ditunggu masyarakat," kata Khoirunnisa di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, tahapan rekapitulasi berjenjang ini adalah tahapan yang krusial karena pemilih tidak hadir dalam proses tersebut, sehingga pengawasan yang dilakukan terbatas.
"Kalau saat rekapitulasi, 'kan, sudah mulai berjenjang. Saksi, peserta pemilu juga terbatas. Pemantau pemilu juga tidak bisa mengikuti semuanya. Jadi, memang proses rekapitulasi ini menjadi salah satu yang krusial karena di situlah suara bisa diperjualbelikan," ujarnya.
Selain sigap, ia mengatakan pengawas pemilu harus transparan kepada publik mengenai proses rekapitulasi yang sudah dilakukan.
"Transparan kepada publik mengenai apa saja yang sudah mereka lakukan dalam proses rekapitulasi ini karena pemilunya kan belum selesai. Tahapan penghitungan dan rekapitulasi adalah tahapan yang krusial," ujarnya.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Baca Juga :
Bawaslu Susun Bank Data untuk Cegah Politisasi SARA
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Redaktur : Sriyono
Penulis : M. Selamet Susanto
Sentimen: positif (91.4%)