16 Februari 2024 07:43 WIB

Hasto mengatakan bahwa PDIP sudah berpengalaman menjadi oposisi pemerintah usai Pemilu 2004 dan Pemilu 2009

Hasto Kristiyanto (instagram/@sekjenpdiperjuangan)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap menjadi oposisi usai hasil quick count Pileg 2024 sejumlah lembaga survei menempatkan partainya di posisi pertama.

Hal tersebut, ia sampaikan menanggapi hasil quick count Pilpres 2024 yang menyimpulkan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin RI periode 2024-2029.

Hasto mengatakan bahwa PDIP sudah berpengalaman menjadi oposisi pemerintah usai Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Dimana saat itu, pemerintahan dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Buka Peluang Gabung Prabowo-Gibran, Sandiaga: Masyarakat Mau Keberlanjutan

"Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2024).

Peran oposisi, kata dia, penting untuk menjalankan fungsi check and balances terhadap jalannya pemerintah. Berdasarkan pengalaman pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia menyebut kekuasaan terpusat rawan untuk dimanipulasi.

PDIP, kata, dia siap berjuang baik melalui fraksi di parlemen maupun di partai sebagai institusi. Ia mengatakan bahwa PDIP memiliki kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat.

"Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional, kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat," tandasnya.

Krisdayanti: Saya Bangga Membersamai Ganjar-Mahfud