Sentimen
Netral (57%)
13 Feb 2024 : 23.50
Informasi Tambahan

Institusi: ITB

Analisis Drone Emprit, Begini Ekspos Terbesar di Medsos Soal Pernyataan Sikap Akademisi

13 Feb 2024 : 23.50 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Analisis Drone Emprit, Begini Ekspos Terbesar di Medsos Soal Pernyataan Sikap Akademisi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, memberikan komentarnya terkait dinamika yang tersaji pada perjalanan menuju peristiwa Pilpres 2024.

Sejumlah guru besar dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah mengeluarkan pernyataan sikap mereka terkait dengan peristiwa terkini dalam politik Tanah Air.

Pernyataan sikap tersebut muncul sebagai respons terhadap manuver terkini Presiden Jokowi yang dinilai oleh sebagian kalangan membahayakan demokrasi Indonesia.

Ismail Fahmi menanggapi fenomena ini dengan serius, menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif civitas akademika dalam menjaga tegaknya demokrasi.

Menurut Ismail Fahmi, sikap yang diambil oleh para akademisi merupakan langkah penting dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia.

Mereka memiliki peran krusial dalam memberikan pandangan yang cerdas dan kritis terhadap dinamika politik yang terjadi.

"Pernyataan sikap tersebut muncul terutama karena manuver terkini Presiden Jokowi dinilai membahayakan demokrasi Indonesia," ujar Ismail Fahmi dalam keterangannya di aplikasi X @ismailfahmi (13/2/2024).

Ismail Fahmi juga menegaskan perlunya sinergi antara akademisi, aktivis masyarakat sipil, dan pemerintah dalam membangun demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.

Diceritakan Ismail Fahmi, belakangan ini perbincangan tertinggi di media sosial terjadi pada 6 Februari 2024 dengan 42.612 mentions.

"Besarnya ekspos didorong oleh besarnya kritikan pada pihak-pihak yang menuding para guru besar memiliki kepentingan politik untuk jatuhkan paslon tertentu," ucapnya.

Lanjutnya, peningkatan ekspos pada 5 Februari di media online sebanyak 2.690 mention. Hal ini dipicu oleh gerakan seruan demokrasi Civitas Akademika ITB.

"Pergerakan perbincangan nampak fluktuatif," tandasnya.

Di akhir periode, dituturkan Ismail Fahmi, muncul isu soal film “Dirty Vote” yang dicap tak berdasar oleh kubu 02 Prabowo-Gibran.

Bukan hanya itu, tapi juga dianggap masuk dalam bahasan karena publik menilai tiga tokoh akademisi yang ada di dalam film merupakan sosok yang tidak bisa diragukan kredibilitasnya.

"Tiga tokoh akademisi yang ada dalam film merupakan sosok yang tidak bisa diragukan kredibilitasnya," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: netral (57.1%)