Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Partai Terkait
Ahok Ngaku Dirayu Gabung PSI Usai Bebas dari Penjara
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Politikus PDI Perjuangan, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku sempat dikira akan bergabung dengan PSI selepas keluar dari penjara.
Menurut Ahok, banyak yang berasumsi dirinya ikut berkontribusi atas pendirian partai yang diketuai Kaesang Pangarep itu.
"Banyak orang berpikir aku ini PSI, loh iya ini. Enggak bener kok, karena PSI itu ada saham sepertiga persen di sini kayak company kan waduh. Jadi saya bilang kenapa tetap di politik," katanya saat dialog di Jakarta Selatan pada Kamis, 8 Februari 2024.
Baca Juga: Ahok: Gibran Ini Wakil, Cuma Ban Serep
Ahok lantas menjelaskan bahwa anggapan itu muncul lantaran beberapa mantan anak buahnya saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ikut serta dalam PSI.
"Saya bercanda (tentang saham). Karena pendiri PSI itu salah satunya adalah pegawai saya. Itu tiga orang pendirinya," ucap Ahok.
Di sisi lain, Ahok tak menampik dirinya sempat ditawari untuk bergabung dengan PSI. Namun, dia memilih untuk menolak tawaran itu.
"Terakhir saya ditawarkan untuk ke PSI ketika saya keluar dari tahanan. Makanya saya tolak, itu saja sih," tutur dia.
Ahok Mundur dari Pertamina
Sebelumnya, Ahok memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).
Ahok melepas jabatan yang diembannya sejak 22 November 2019 ini karena ingin mendukung kemenangan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," ucap Ahok dalam unggahan di akun Instagram miliknya.
Terkait pengunduran diri Ahok, Menteri BUMN Erick Thohir memandang keputusan itu sebagai bentuk demokrasi.
"Itu kan pilihan dari Pak Ahok ya, dan tentu kembali ini merupakan demokrasi, tidak bisa kita harus memaksa," katanya pada Selasa, 6 Februari 2024.***
Sentimen: negatif (57.1%)