PIKIRAN RAKYAT - Debat kelima yang diperuntukkan bagi para capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan digelar oleh KPU pada Minggu, 4 Februari 2024. Dalam debat tersebut, KPU mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Pendidikan pun menjadi salah satu hal yang sering dibahas selama ini. Mengingat, pendidikan merupakan aspek penting bagi masa depan anak bangsa.

Jika membicarakan pendidikan,persoalan beasiswa pun tak bisa dilepaskan. Sebelum debat berlangsung, cermati kembali gagasan yang dijanjikan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo soal beasiswa. Siapa yang paling perhatian?

Anies Baswedan

Dalam dokumen visi-misinya, Anies Baswedan bersama cawapres pendampingnya, Cak Imin berjanji akan memastikan akses dan keterjangkauan biaya pendidikan. Anies Baswedan-Cak Imin juga sering menyebut soal pendidikan, secara khusus dibahas dalam misi 5 yang diberi judul Mewujudkan Manusia Indonesia Yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak, Serta Berbudaya.

Baca Juga: Adu Gagasan Anies, Ganjar, dan Prabowo Soal Lapangan Kerja, Ada yang Janji Berantas TKA Ilegal

Lantas, bagaimana dengan beasiswa? Anies Baswedan dan Cak Imin janji memberikan beasiswa untuk beberapa kalangan, berikut rinciannya;

Memberikan kesempatan beasiswa di dalam negeri dan luar negeri yang terbuka luas, lewat LPDP, IISMA, dan program lain. Menyediakan program beasiswa dalam negeri dan luar negeri termasuk persiapan bahasa asing. Menghadirkan kesempatan beasiswa yang setara bagi anak yang memiliki potensi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin. Mendorong pendidikan sebagai sarana penyebaran brand Indonesia melalui penambahan jumlah beasiswa bagi para mahasiswa dan dosen untuk studi, magang dan riset ke luar negeri, serta dorongan beasiswa bagi mahasiswa mancanegara untuk studi dan riset di Indonesia. Meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan sekolah melalui berbagai pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan, baik di dalam maupun di luar negeri. Memperbanyak beasiswa afirmasi untuk calon tenaga medis dan tenaga kesehatan, terutama calon dokter umum/gigi dan calon dokter spesialis dari keluarga prasejahtera dan/atau di daerah yang kekurangan tenaga medis dan tenaga kesehatan. Memperluas akses bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensinya dengan memperbanyak pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan (S2/S3) baik di dalam dan luar negeri. Beasiswa untuk para santri diperbanyak, bisa sekolah di dalam maupun luar negeri. Menyediakan beasiswa khusus bagi calon atlet yang berpotensi. Meningkatkan kapasitas Pemerintah Desa melalui pemberian akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, termasuk beasiswa pendidikan lanjut. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming juga membahas pendidikan dalam salah satu misi mereka yang diberi judul Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Terkait dengan beasiswa, berikut sejumlah hal yang dijanjikan;

Memperluas cakupan alokasi dana abadi untuk program beasiswa dan peningkatan kapabilitas SDM di bidang pendidikan ke pesantren dan LSM. Menyediakan beasiswa bagi putra-putri petani, nelayan, guru, dan buruh, untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 hingga S3. Menggandeng perusahaan swasta bermitra dengan BUMN untuk membuka program beasiswa dan magang bagi lulusan di perguruan tinggi dan sekolah kejuruan. Meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren dan memberikan beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional. Mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri untuk memberikan beasiswa kepada atlet, minimal 5 persen dari total daya tampung. Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjanji akan meningkatkan dan memperluas beasiswa yang masif, serta terarah bagi anak-anak muda di Tanah Air. Dalam visi-misinya itu, keduanya juga menyinggung soal dana abadi pendidikan, berikut rincian janji paslon nomor urut 3 soal beasiswa;

Penguatan program beasiswa pemerintah dan swasta melalui penyederhanaan mekanisme dan biaya yang ringan untuk studi lanjut di dalam dan luar negeri sesuai dengan prioritas pembangunan nasional, terutama untuk meningkatkan kapasitas riset dan inovasi, disertai dengan sistem penempatan kerja dan ikatan dinas pada lembaga pemerintah atau swasta domestik setelah selesai studi. Pemanfaatan secara bertahap pokok dana abadi pendidikan untuk percepatan perluasan kebutuhan pendidikan secara umum melalui pemberian beasiswa, pembangunan talenta SDM pendidikan, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan, serta penguatan riset dan inovasi. Percepatan peningkatan kualitas guru dengan penguatan pelatihan, sertifikasi, pemberian beasiswa, dan pengembangan profesional bagi guru sehingga memiliki kompetensi tinggi, mampu mengajar dengan lebih efektif. Peningkatan pemberian beasiswa pendidikan S2 bagi guru dan pendidikan S3 bagi dosen PNS. Percepatan peningkatan kualitas pendidikan pesantren dan santri melalui dana abadi pesantren, beasiswa afirmasi, dukungan terhadap peningkatan kapasitas tenaga kependidikan pesantren dan Kiai sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan pesantren, dukungan terhadap pengembangan Ma’had Aly sebagai pusat pendidikan tinggi keulamaan. Mengembangkan program beasiswa 'link-and-match' maritim dengan prioritas bagi anak-anak yang berlatar belakang keluarga maritim baik untuk studi lanjut luar negeri maupun dalam negeri.  Peningkatan SDM Digital Dalam Negeri dengan Program CERAH Digital (Cerdas dan Ahli Digital) melalui program pendidikan dan beasiswa yang mendukung peningkatan SDM digital yang berdaya saing, dan peningkatan literasi digital bagi aparatur pemerintah dan seluruh rakyat. 

Itu lah janji-janji Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo soal beasiswa. Siapa kira-kira yang paling perhatian dan memberikan banyak manfaat?***