FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang menjabat paling lama di kabinetnya selama dua periode.

Pernyataan ini dikeluarkan saat Mahfud menyerahkan surat pengunduran diri di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis,(1/2/2023).

Pertemuan antara Mahfud dan Jokowi berlangsung tertutup, namun Mahfud mengungkapkan bahwa Presiden mengakui dia sebagai Menko Polhukam terlama dalam sejarah pemerintahannya.

Mahfud menyatakan suasana pertemuan itu penuh keceriaan, di mana keduanya mengingat masa lalu ketika mereka mulai bekerja bersama.

“(Dalam pertemuan) Kita tersenyum, gembira, bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja. Bahkan Pak Presiden mengatakan bahwa Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi,” kata Mahfud usai pertemuan dengan Presiden.

Presiden mengungkapkan, kata Mahfud, bahwa Menko Polhukam sebelum ia, seperti Tedjo Edhy Purdijatno, hanya menjabat kurang dari satu tahun.

Sementara Luhut Binsar Panjaitan menjabat setahun empat bulan, Wiranto sekitar tiga tahun enam bulan, dan Mahfud sendiri menjabat selama sekitar empat tahun enam bulan.

Mahfud mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri dengan alasan perkembangan politik yang mengharuskannya fokus pada tugas lain.

Dia menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden, yang berisi tiga hal: pertama, terima kasih kepada Presiden atas penunjukan sebagai menteri.

kedua, substansi isi surat permohonan berhenti; dan ketiga, permohonan maaf jika ada hal-hal yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik selama menjabat sebagai menteri. (*)