FAJAR.CO.ID, ACEH -- Kapolres Langsa, AKBP Andy Rahmansyah, menyampaikan bahwa warga Aceh Timur menolak menampung 137 imigran Rohingya yang baru mendarat di Pantai Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur.

Warga menginginkan agar imigran Rohingya tersebut kembali berlayar ke tujuan mereka dan tidak ditampung di Aceh.

"Ada penolakan dari warga. Warga maunya imigran Rohingya tersebut kembali berlayar ke tempat yang mereka tuju dan jangan ditampung di Aceh," kata Andy Rahmansyah di Aceh Timur, Kamis, (1/2/2024) dikutip dari ANTARA.

Masyarakat menolak kehadiran imigran Rohingya dengan alasan berbagai kekhawatiran, termasuk dugaan campur tangan sindikat penyeludupan manusia.

Keberadaan imigran tersebut di luar pusat keramaian masyarakat juga menjadi faktor penolakan. Pantai Kuala Parek secara administratif berada di wilayah Kabupaten Aceh Timur, namun secara hukum masuk dalam wilayah Polres Langsa, Polda Aceh.

Sebelumnya, pada Kamis (1/2) sekitar pukul 04.00 WIB, 137 imigran Rohingya tiba di Pantai Kuala Parek setelah kapal motor yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di perairan Selat Malaka.

Kapolres menyatakan bahwa penolakan ini muncul karena khawatir terhadap terus-menerusnya kedatangan imigran Rohingya ke Provinsi Aceh.

Kapolres juga mengingatkan bahwa beberapa bulan sebelumnya, di Pantai Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, terdapat dugaan tindak pidana penyeludupan orang pada kedatangan imigran Rohingya.

Camat Sungai Raya, Muhammad Ridha, menyatakan bahwa pihaknya bersama masyarakat secara kemanusiaan telah memberikan bantuan makanan kepada imigran Rohingya tersebut.

Keputusan untuk menampung atau tidak bergantung pada keputusan masyarakat, dan jika diminta, mereka siap membantu imigran kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan mereka. (*)