Sentimen
Positif (88%)
31 Jan 2024 : 21.31
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Pamekasan, Madura

Bilang Ada yang Iri dengan Singkatan Amin, Cak Imin: Sorry Ye

31 Jan 2024 : 21.31 Views 13

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Bilang Ada yang Iri dengan Singkatan Amin, Cak Imin: Sorry Ye

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyatakan banyak pihak yang tak ingin dirinya dan calon presidennya, Anies Baswedan bersatu pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Salah satunya dengan cara tidak menyukai dengan nama Amin yang merupakan singkatan Anies-Muhaimin. Nama tersebut dipakai selama masa kampanye ini.

“Ada yang cemburu, ’Kok singkatannya Amin?’ Enggak usah cemburu bro, enggak usah khawatir bro,” ujar Muhaimin saat melaksanakan kampanye akbar di Lapangan Garuda, Pamekasan, Madura, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Cak Imin Sebut Timnya Sulit Dapat Tempat Kampanye

Ia meyakini bahwa mayoritas umat Islam akan mendukung dirinya dan Anies di kontestasi nasional tersebut.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta pihak yang tak suka berhenti bersikap sinis.

“Eh sudah begitu, kamu kok songong? Sorry ye,” ucapnya disambut tawa ribuan pendukungnya.

Terakhir, ia menceritakan bahwa upayanya untuk menjadi cawapres sudah dilakukan sejak 2019 atas perintah para kiai.

Baca juga: PDI-P Bilang Risma Ceritakan Situasi Kabinet Tak Nyaman, Cak Imin: Belum Pernah Dengar

Maka, ia bersyukur pada hari ini akhirnya dapat berpasangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2024.

“Bersyukur akhirnya saya mendapatkan pasangan, putra terbaik bangsa Indonesia, Anies Baswedan,” imbuh dia.

Diketahui langkah Muhaimin ingin menjadi cawapres pertama kali dijajaki dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra di pertengahan 2022.

Berjalannya waktu, Muhaimin dan PKB akhirnya melakukan manuver dengan bergabung dengan Koalisi Perubahan yang semula diisi oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Curhat Sulit Dapat Tempat Kampanye, Cak Imin: Dengar-dengar Ada yang Mau Hambat Perubahan

Hal itu dilakukan setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama baru koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan Partai Amanat Nasional (PAN) serta Partai Golkar Bergabung.

Namun, langkah Muhaimin menyebabkan Partai Demokrat memilih keluar dari Koalisi Perubahan karena keinginan untuk memasangkan Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak tercapai.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (88.9%)