AYOBOGOR.COM - UGM adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia yang berdiri di Yogyakarta.

Dilansir dari akun Instagram @masukkampus, saat awal berdiri ternyata Universitas Gadjah Mada merupakan gabungan beberapa sekolah tinggi.

Tercatat ada lima Sekolah Tinggi yang bergabung yaitu Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik (Yogyakarta), Akademi Ilmu Politik (Yogyakarta), Balai Pendidikan Ahli Hukum (Solo), Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis (Klaten).

Baca Juga: Catat! Ini Batas Aktivasi Rekening Simpel, Jangan Sampai Bansos PIP Rp1,8 Juta Hangus

Kemudian beberapa sekolah tinggi ini disahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomer 23 tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.

Nama Gadjah Mada memiliki makna tersendiri, mengandung semangat serta teladan Mahapatih Gadjah Mada yang berhasil menyatukan nusantara.

Teladan ini diterjemahkan ke dalam rumusan jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan, dan universitas pusat kebudayaan.

Meskipun peraturan pemerintah tersebut sah pertanggal 16 Desember 1949, tetapi hari ulang tahun Universitas Gadjah Mada diputuskan untuk diperingati setiap tanggal 19 Desember yang juga bertepatan dengan Hari Bela Negara.

Baca Juga: Inilah Profesi Baru yang Belum Bisa Digantikan Oleh AI, Dirut BRI Beri Penjelasan dalam WEF 2024

Awalnya UGM hanya punya 6 fakultas saja yakni Kedokteran, Hukum, Teknik, Sastra dan Filsafat, Pertanian, dan Kedokteran Hewan.

Baru pada tahun 1951 pembangunan fisik kampus Bulaksumur dimulai di tahun 1960-an baru dimulai pembangunan fasilitas.

Sampai akhirnya sekarang UGM punya 18 fakultas, satu sekolah pascasarjana, serta satu sekolah vokasi dengan puluhan program studi.

Demikian penjelasan sejarah singkat dari Universitas Gadjah Mada. Apakah kamu salah satu calon mahasiswa yang tertarik masuk UGM?***