AYOBOGOR.COM - Institut Teknologi Bandung (ITB) dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Namun, sejarahnya sering terlupakan, padahal ITB memiliki peran kunci dalam pembentukan universitas ternama lainnya di tanah air.

Dilansir dari itb.ac.id, Awalnya Belanda mendapatkan tekanan di Perang Dunia I. Belanda membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang jago di bagian teknik.

Akhirnya pada 3 Juli 1920 dibentuklah Techniche Hoogeschool te Bandung (TH).

Baca Juga: Ikut Berkampanye, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Presiden Jokowi Cuti atau Mundur

Dahulu cuma ada satu fakultas yang dibentuk yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap.

Sejak resmi dibuka untuk tahun kuliah 1920-1921 yang daftar 28 orang mahasiswa TH dan cuma ada 2 orang Indonesia.

Sementara itu, jumlah dosen pada permulaan tahun 1922 terdapat 12 orang guru besar orang guru besar.

Pada Dies ke-6 tahun 1926 dari 22 orang kandidat insinyur yang lulus berjumlah 19 orang dengan 4 orang diantaranya adalah pribumi.

Baca Juga: KPM Jawa Barat Terima Transferan Dana Rp 400.000 di Kartu KKS Sore Ini? Heboh Pencairan Bansos BPNT 2024 Dimulai

Satu dari keempat orang itu adalah Ir. R Soekarno yang dulu jadi Proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia.

ITB Cikal Bakal UI dan UGM

Pada tahun 1944-1945 berubah nama menjadi Bandung Kogya Daigaku (BKD) menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung setelah Indonesia merdeka.

Kemudian pada tahun 1946 sempat berpindah ke Yogyakarta dengan sebutan STT Bandung di Jogja yang kemudian menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Bukan Cuma jadi Staf Admin, Ini 5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Administrasi Plus Rekomendasi Kampus untuk SNBP 2024

Setelah itu pada tahun 1950 STT Bandung jadi bagian dari Universitas Indonesia untuk fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.

Akhirnya, usai beberapa kali ganti nama dengan segala dinamika, akhirnya ITB diresmikan pada tahun 1959.

Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1990 ITB memiliki 26 Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi.

ITB juga berkembang memiliki 34 program studi S2/Magister. Serta tiga bidang studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, dan ilmu-ilmu kemanusiaan.

Demikian sejarah singkat ITB yang jarang diketahui banyak orang.***