Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali
Tokoh Terkait
Pilih Pemimpin Harus Dilihat, Jangan Asal Keren Saja
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/11/12/6550a6764ea8b.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat teliti dalam memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ia mengingatkan rakyat supaya tak asal memilih calon pemimpin.
Ini disampaikan Megawati dalam acara perayaan Natal PDI-P dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di Jakarta International Expo, Kamis (18/1/2024).
“Terserah aja mau milih siapa, tapi pakai ini,” kata Megawati sambil menunjuk kepalanya sendiri.
“Orang mau nyari pemimpin itu kan mesti dilihat, jangan asal kerennya saja,” lanjutnya.
Megawati menyerukan agar jajaran partai banteng dan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD terus bergerak turun ke rakyat. Ia ingin rakyat memilih capres-cawapres yang benar-benar dapat memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.
“Kalau Ibu, sih, memilihnya yang ganteng, yang pintar, yang simpatik,” kata Megawati.
Baca juga: Megawati Sebut Intimidasi Banyak Dirasakan Masyarakat, Mahfud: Kalau Saya Biasa Saja
“Nomor kita nomor berapa?!” serunya di hadapan para kader dan relawan PDI-P.
“Tiga!” teriak para kader dan relawan.
“Tiga itu siapa yang dipilih?!” lanjut Mega.
“Ganjar-Mahfud!” seru para kader dan relawan.
Pada kesempatan yang sama, Megawati meminta rakyat tidak takut pada intimidasi yang mungkin terjadi selama Pemilu 2024. Sebab, katanya, kekuasaan yang berjalan tidaklah abadi.
Megawati menyinggung kasus intimidasi oleh oknum TNI terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Memang, kata Mega, penggunaan knalpot brong oleh sejumlah relawan yang ditengarai jadi pemicu keributan tidak dapat dibenarkan. Namun, tindakan oknum TNI mengeroyok warga sipil jelas menyalahi aturan.
Presiden kelima RI itu mengatakan, dirinya pernah menjadi pemimpin negara. Sehingga, ia mengaku paham betul terhadap aturan.
“Saya tahu aturan republik ini, seperti apa yang namanya TNI, Polri, yang namanya aparat, karena saya pun pernah memimpin republik ini,” ujar Megawati.
Sentimen: negatif (93.9%)