Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: FRI
Kab/Kota: Surabaya, Sorong
Tokoh Terkait
Jokowi Kaget Rasio Lulusan S2 dan S3 Rendah, Anies dan Ganjar Buka Suara...
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/08/25/64e8055eaafa3.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, angkat bicara soal rasio penduduk lulusan Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) di Indonesia.
Baru-baru ini, persoalan tersebut disorot oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi terkejut lantaran jumlah penduduk yang berpendidikan S2 dan S3 masih sangat rendah.
"Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali kita ini. Saya kaget juga kemarin dapat angka ini, saya kaget. Indonesia itu di angkanya 0,45 persen. 0,45 persen," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Forum Rektor Indonesia yang digelar di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (15/1/2024).
Jika dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga, kata Jokowi, penduduk yang berpendidikan S2 dan S3 di Indonesia angkanya masih kalah jauh.
"Negara tetangga kita, Vietnam, Malaysia sudah di angka 2,43 persen. Negara maju 9,8 persen. Jauh sekali," ungkapnya.
Baca juga: Kagetnya Jokowi Rasio Penduduk Berpendidikan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Malaysia
Jokowi bilang, pemerintah segera menggelar rapat untuk membahas persoalan ini. Katanya, akan segera dirumuskan kebijakan untuk meningkatkan rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 di Tanah Air.
"Enggak tahu anggarannya akan didapat dari mana. Tapi akan kita carikan agar (rasio) S2, S3 terhadap populasi usia produktif itu betul-betul bisa naik secara drastis," ucap Jokowi.
"Kejauhan sekali 0,45 persen sama (Malaysia) 2,43 persen. Angkanya memang kelihatannya, tapi kalau dikalikan ini sudah berapa kali. Lima kali lebih rendah dengan negara-negara yang tadi saya sampaikan," tuturnya.
Pembangunan manusia
Merespons ini, Anies Baswedan justru heran karena Jokowi terkejut dengan rasio lulusan S2 dan S3 di Indonesia yang masih rendah.
Dia bilang, ini bukan persoalan baru. Menurutnya, sejak awal Jokowi seharusnya menaruh perhatian terhadap masalah ini.
"Itu seharusnya sudah menjadi perhatian sejak dulu dari kemarin-kemarin. Ini kan sudah tahun 2024," kata Anies saat ditemui di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/1/2024).
Anies mengatakan, pemerintah mestinya tidak hanya fokus pada pembangunan fisik saja, tetapi juga manusia. Pembangunan manusia itu mencakup isu pendidikan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berjanji bakal lebih memperhatikan pendidikan di Indonesia jika terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya.
"Bukan membangun penopang manusia saja. Kota itu disebut hidup dan mati itu bukan karena ada gedung ataupun tidak ada gedung, walaupun gedungnya penuh, jalannya baik, kalau enggak ada orangnya yang disebut juga kota mati," kata Anies.
"Jadi yang menentukan yaitu adalah manusia, kualitas manusianya untuk tingkat pendidikan," lanjutnya.
Sentimen: positif (99.2%)