Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kasus: stunting
Dana Desa Jadi Cadangan Tangani "Stunting"
Koran-Jakarta.com
Jenis Media: Nasional

JAKARTA - Penyuluh Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Siti Fathonah mengatakan penggunaan Dana Desa dalam penanganan stunting sebaiknya menjadi buffer atau cadangan. Dengan peruntukan tersebut, maka Dana Desa bisa digunakan untuk mengatasi kasus yang belum terdata.
"Dana Desa untuk stunting jadi buffer karena penanganannya berkelanjutan. Bisa terjadi kapan saja. Itu di level desa yang siap dananya itu dana desa," ujar Siti, dalam bincang edukasi bertema yang diselenggarakan oleh Klub Edukasi Cempaka, Universitas Yarsi di Jakarta, Rabu (17/1).
Dia memahami, peruntukan Dana Desa untuk kebutuhan desa. Tidak semua program bisa menggunakan Dana Desa.
Di sisi lain, kata Siti, kerap ada kasus-kasus stunting yang belum terdata. Menurutnya, pendataan kasus stunting bahkan di tingkat desa bukanlah perkara mudah. "Itulah yang akan ditutup Dana Desa jadi tidak dipatok Dana Desa ikut di situ," jelasnya.
Baca Juga :
Ini Cara Kreatif Sulbar untuk Cegah Stunting
Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal, mengatakan, kebutuhan intervensi spesifik dan sensitif dalam penanganan stunting harus tercukupi. Menurutnya, di tingkat desa, bisa digelar rembuk stunting desa membahas program-program mana saja yang akan dibiayai Dana Desa.
"Adapun kegiatan-kegiatan yang tidak didanai Dana Desa, diusulkan untuk didanai melalui rembuk stunting kecamatan," katanya.
Head Corporate Communication Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Stefanus Indrayana, menerangkan, pihaknya melatih masyarakat mengolah makanan sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang. Selain itu terdapat layanan gizi masyarakat melalui posyandu dan telah ada 228 posyandu binaan dan lima klinik kesehatan yang sifatnya mobile.
"Dan sesuai arahan pemerintah, kami juga fokus pada intervensi gizi pada ibu hamil, remaja putri, dan 1000 hari pertama kehidupan anak," ucapnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L Achadi menambahkan bahwa stunting bukan diobati tetapi bagaimana mengatasinya dan mencegahnya. Dia memberi contoh ibu hamil yang mendambakan bayinya tidak mengalami stunting di kemudian hari.
Baca Juga :
Menkes Minta Penanganan "Stunting" Tidak Terlambat
"Ibu hamil harus tercukupi gizinya, tidak anemia, tidak berada di lingkungan perokok, tidak kurus atau gemuk dan penambahan berat badan selama kehamilan adekuat," terangnya. ruf/S-2
Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup
Sentimen: positif (99.5%)