JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyebut, tidak akan terjadi El Nino atau fenomena alam yang memicu terjadinya kekeringan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di sisi lain telah memprediksi musim panas di tahun 2024 tidak terlalu panjang.

"Di 2024, tidak El Nino. Sehingga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diprediksi tidak sehebat 2023, tapi pasti ada," ujar Suharyanto dalam Kaleidoskop Bencana 2023 dan Outlook Bencana 2024 secara daring, Senin (15/1).

Dia menjelaskan, meski tahun 2024 lebih minim terjadi Karhutla, pemerintah telah menetapkan 6 provinsi prioritas yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Beberapa wilayah berdasarkan data BNPB di tahun 2023 juga tetap dipantau seperti Papua, Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

Baca Juga :

BNPB Instruksikan Pemda Siaga Banjir dan Longsor

Modal Penanganan

Suharyanto mengklaim, di tahun 2023 penanganan El Nino lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Hal tersebut karena penanganan yang dilakukan lebih cepat seperti penyiapan satuan tugas dan teknologi modifikasi cuaca secara massif.

Dia membeberkan, pada El Nino tahun 2015 hampir 2,6 juta lahan terbakar dan pada El Nino tahun 2019 sebanyak 1,6 juta lahan terbakar. Pada tahun 2023 jumlah lahan yang terbakar akibat El Nino tidak sampai 1 juta.

Suharyanto menerangkan, di tahun 2023 juga tidak ada komplain dari negara tetangga terkait asap kebakaran hutan. ruf/S-2

Baca Juga :

Rawan Bencana, BNPB Gelar Simulasi Kebencanaan di Kota Kupang

Redaktur : Sriyono

Penulis : Muhamad Ma'rup