Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
NasDem ke AHY: daripada Masih Baper Tak Jadi Cawapres, Lebih Baik Urus yang Lain
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Bendahara Umum Parti NasDem, Ahmad Sahroni menyentil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kembali menyinggung polemik dengan 'koalisi lama' dipicu oleh masalah etika.
Diketahui, Demokrat sendiri sempat masuk ke Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024.
Namun saat itu, koalisi justru memilih menyandingkan Anies dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Dalam sebuah pernyataan, AHY menegaskan kini pihaknya tak lagi berada di Koalisi Perubahan lantaran diperlakukan dengan tidak baik dan tak bermoral.
Baca Juga: Megawati Turun Gunung Kampanye Akbar, Ketum Golkar Pamer KIM Ramai di Darat Sejak Awal
Terkait pernyataan AHY yang menyinggung koalisi lama, Ahmad Sahroni menilai semestinya persoalan itu tak perlu lagi diungkit.
Alih-alih membuka luka lama, AHY diminta untuk fokus ke Capres dan koalisi yang dia dukung saat ini.
"AHY sekarang fokus saja dengan partai dan koalisi Capresnya," ujar Ahmad Sahroni.
"Nggak perlu lagi bahas yang sudah berlalu. Kayak nggak ada urusan lain aja Pak AHY," tutur dia.
Ahmad Sahroni lantas menduga masalah itu kembali diungkit AHY lantaran sang Ketum masih terbawa perasaan.
Oleh karena itu, dia menyarankan AHY untuk mengalihkan fokusnya pada urusan lain.
"Daripada fokus masih baper nggak jadi cawapres, kan lebih baik urusin yang lain," katanya.
Pernyataan AHY
AHY dalam pidato politiknya, Sabtu 13 Januari 2024 malam mengungkap alasan mengapa pihaknya keluar dari Koalisi Perubahan dan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Ketua Umum Demokrat mengatakan bila saat itu dia diperlakukan secara tak adil dan tak sepatutnya.
"Berkaitan dengan hal ini, saya juga meyakini, masyarakat mengetahui bahwa mengapa Demokrat tidak lagi berada di koalisi yang lama. Ini terjadi, karena perlakuan kepada Partai Demokrat, yang sungguh tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang sepatutnya," ujar AHY.
Meski demikian, AHY mengaku enggan melihat lagi ke belakang dan memilih untuk fokus memperjuangkan agenda perjuangan di koalisi Indonesia Maju.
"Kami memohon masyarakat, dapat memahami situasi Partai Demokrat yang sangat tidak mudah waktu itu. Tetapi, saya tidak ingin melihat ke belakang. Kami ingin melihat ke depan, karena agenda perjuangan kami, Perubahan dan Perbaikan, serta melanjutkan hal-hal yang sudah baik, tetap dapat kami lakukan di tempat kami yang baru," katanya.***
Sentimen: negatif (99.1%)